Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penataan Tanah Abang l Keberadaan “Skybridge” Bukan Jadi Solusi

Tanpa Perencanaan, Tanah Abang Makin Semrawut

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi sumber masalah kesemrawutan karena penanganannya tidak komprehensif sejak awal.

JAKARTA- Penataan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dinilai kurang perencanaan matang. Bahkan, pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang atau skybridge menjadi biang kesemrawutan, bukan menjadi solusi terbaik.

"Jadi, suatu pembangunan yang tidak dilakukan dengan perencanaan baik, kajian yang matang maka hasilnya seperti itu (berantakan)," ujar anggota DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/11).

Menurutnya, pembangunan skybridge menuai persoalan dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Sebab, PT KAI meminta agar jembatan yang menghubungkan stasiun Tanah Abang ke Pasar blok G itu difasilitasi toilet untuk kebutuhan pedagang dan pengunjung. Namun, hal itu tidak dituruti pihak pengembang.

"Karena pedagang tuh ada 400 sekian. Kalau satu kios ada satu orang pembeli, berarti kan ada 900 sekian. Nah, mereka kalau mau kencing bagaimana? Makanya PT KAI minta Sarana Jaya minta toilet. Kembali lagi ini soal perencanaan. Orang mau bangun rumah tuh, mau bikin sekian kamar dan lainnya kan harus ada perencanaan," katanya.

Tumpang Tindih

Dia menilai, kawasan Tanah Abang menjadi sumber masalah karena penanganannya tidak komprehensif sejak awal.

Menurutnya, Pemprov DKI harus melakukan kajian yang matang dengan berkoordinasi lintas instansi agar tidak saling tumpang tindih. Bahkan, katanya, Ombudsman RI perwakilan Jakarta Raya ikut turut tangan untuk menengahi persoalan tersebut.

"Saya sering lewat kok. Contohnya ada pengaduan masyarakat bahwa rumah mereka ditutup pagar oleh pembatas. Mereka sudah puluhan tahun tinggal di situ. Hal-hal seperti itu kan karena pembangunan tidak melalui perencanaan yang baik, tidak melalui kajian yang matang. Alhasil seperti ini," ungkapnya.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, meminta PT KAI memberikan akses langsung skybridge ke Stasiun Tanah Abang. Dia berharap, manajemen PT KAI bijak melihat persoalan dalam pembangunan skybridge Tanah Abang tersebut.

"Dia (PT KAI) harus kasih (akses masuk). Kalau kebijakan itu yang paling baik adalah melihat kondisi lapangan. Jadi ini bukan soal kekuasaan, dia kuasa, di sini punya kuasa, bukan soal begitu. Kondisi lapangan itu, mobilisasi warga tuh seperti apa di lapangan gitu lho," katanya.

Menurutnya, pengguna skybridge nantinya merupakan pelanggan setia stasiun Tanah Abang. Sehingga, pemberian akses masuk langsung ke stasiun menjadi penting. Dia memastikan, pembangunan skybridge Tanah Abang itu melewati kajian matang untuk melayani masyarakat yang menggunakan transportasi kereta, khususnya yang ada di Tanah Abang.

"Kalau minatnya ke situ ya kita harus kasih jalan ke situ. Ini bukan soal kekuasaan, bukan, kita ini pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT KAI ini hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi jangan kita yang berantem. Lucu. Silakan aja cek lapangan mana yang paling oke," tegasnya. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top