
Tanpa Moratorium Obligasi Rekap BLBI, Utang Sulit Disetop

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/4), mengatakan pertumbuhan pinjaman dari luar negeri itu didorong oleh utang pemerintah dan swasta.
Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 4,6 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2021 sebesar 2,8 persen (yoy) seiring dengan upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 dan akselerasi program vaksinasi serta perlindungan sosial pada triwulan I 2021.
"Dalam memenuhi target pembiayaan APBN 2021, pemerintah memprioritaskan dan mengoptimalkan sumber pembiayaan dari dalam negeri, dari luar negeri sebagai pelengkap," kata Erwin.
Secara rasio, total ULN Indonesia tersebut sudah mencapai 39,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau naik 0,1 persen dibanding rasio bulan sebelumnya 39,6 persen terhadap PDB.
Menanggapi utang yang terus meningkat, Pakar Sosiologi dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Umar Sholahudin, mengatakan daripada mempertaruhkan negara dengan beban utang yang akan terus meningkat, pemerintah seharusnya mengurangi beban pembayaran dengan moratorium bunga obligasi rekap.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya