Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kampanye Trump

Tanpa AS, Saudi Akan Runtuh dalam Dua Pekan

Foto : AFP/ Jim WATSON

Berikan Penjelasan l Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan keterangan kepada pers di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (2/10) waktu setempat. Trump menjelaskan tentang rencana perjalanannya ke Philadelphia untuk berpidato di Konferensi Asosiasi Kontraktor Listrik Nasional dan berkampanye di Southaven, Mississippi.

A   A   A   Pengaturan Font

Mississippi - PresidenAmerika Serikat, Donald Trump, membuat pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa Raja Salman tidak akan bertahan memegang tampuk kekuasaan Kerajaan Arab Saudi dalam waktu dua minggu jika tanpa dukungan militer dari Amerika Serikat.

"Kami melindungi Arab Saudi. Apakah Anda mengatakan mereka kaya. Dan aku mencintai Raja, Raja Salman. Tetapi saya katakan "Raja, kami melindungi Anda, Anda mungkin tidak berada di sana selama dua minggu tanpa kami, Anda harus membayar untuk militer Anda," kata Trump saat kampanye di Southaven, Mississippi, Rabu (3/10) WIB.

Namun, Donald Trump tidak mengatakan kapan dia membuat pernyataan itu kepada raja Saudi. Meskipun kata-katanya kasar, pemerintahan Trump memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi, yang dilihatnya sebagai benteng melawan ambisi Iran di wilayah Teluk.

Donald Trump menjadikan Arab Saudi sebagai negara pertama yang ia kunjungi sebagai presiden pada tahun lalu.

Trump menelepon Raja Salman pada Sabtu 29 September dan membahas upaya mempertahankan pasokan untuk memastikan stabilitas pasar minyak dan pertumbuhan ekonomi global.

Arab Saudi adalah pengekspor minyak utama dunia dan pemimpin de facto OPEC, yang telah dikritik oleh Trump karena harga minyak yang tinggi.

Arab Saudi juga menjadi sasaran Trump soal anggaran militer. Presiden Donald Trump juga mengeluh bahwa AS telah menyubsidi militer Arab Saudi, serta Jepang dan Korea Selatan.

Arab Saudi merupakan pembeli utama senjata buatan AS di Timur Tengah. AS juga memberikan dukungan kepada pasukan Koalisi Arab memerangi pengaruh Iran di Yaman.

"Ketika Anda memiliki negara-negara kaya seperti Arab Saudi, seperti Jepang, seperti Korea Selatan, mengapa kita menyubsidi militer mereka?" keluh Donald Trump, seperti dikutip Economic Times, namun dia mengatakan dirinya telah mendiskusikan masalah ini dengan Raja Salman via telepon pada Sabtu kemarin.

Trump berulang kali menggembar-gemborkan kekuatan militer AS dan peran negara tersebut sebagai "pelindung" sekutu-sekutunya. Dia juga berulang kali mendesak negara-negara NATO untuk lebih banyak berkontribusi dalam mempertakankan aliansi yang amat tergantung pada militer dan industri AS.

AS tidak memiliki pangkalan militer di Arab Saudi tetapi Qatar yang menjadi tempat menampung kontingan AS di pangkalan utara Al Udeid. Sementara itu, Armada ke-5 AS berpangkalan di Bahrain.

Sementara di Kuwait sejumlah personel AD Amerika Serikat ditempatkan. Pasukan AS juga ditempatkan di Uni Emirat Arab, Jordania, Irak, dan Oman. Sehingga AS bisa dengan cepat membantu Saudi jika diperlukan.

Sejauh ini, Trump belum meminta bayaran untuk membiayai tentaranya dari negara kaya minyak itu. Namun pekan lalu, Trump mendesak agar Arab Saudi menurunkan harga minyak dunia.

AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top