Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
suara daerah

Tangani Geng Motor di Bandung secara Komprehensif

Foto : KORAN JAKARTA / teguh rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Aksi kelompok geng bermotor sempat membuat resah warga Kota Bandung belum lama ini. Di suasana Ramadan yang tenang, aksi mereka sungguh meresahkan. Dalam aksinya, dengan menggunakan motor berboncengan, salah satu anggota geng motor membawa parang dan mengacungkan kepada para pengendara yang berpapasan dengan mereka.

Aksi yang terjadi sore hari dan disaksikan banyak warga itu membuat Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung, M Solihin, bereaksi keras. Masyarakat hendaknya tidak takut dan saling menjaga. Tidak lama setelah video pria dalam rombongan motor mengayun-ayunkan pedang viral di medsos, Sabtu (26/5) muncul video klarifikasi.

Dalam video itu, seorang pemuda berbahasa Sunda meminta maaf. Dalam video berdurasi 63 detik itu, tampak pemuda tersebut duduk di dalam sebuah rumah dengan wajah memelas. Dia mengenakan kaos bertuliskan XTC dan topi seperti yang dikenakannya saat mengacungkan golok pada Sabtu 26 Mei 2018.

Dalam pernyataannya, pria itu meminta maaf kepada warga Bandung, keluarganya, serta pihak XTC, organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Bandung yang dulunya merupakan geng motor. Dia mengaku melakukan aksi mengayun-ayunkan golok di jalanan itu bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan XTC.

Bukan saja kepada geng motor, namun kepada ormas yang kembali muncul meminta tunjangan hari raya (THR) di saat menjelang Lebaran juga membuat masalah tersendiri. Diimbau masyarakat, khususnya para pengusaha yang merasa mendapatkan ancaman atau intimidasi dari pihak tertentu, dengan dalih minta THR, hendaknya melaporkan kasusnya ke polisi.

Untuk mengetahui apa saja yang telah dan akan dilakukan jajaran Pemerintah Kota Bandung dalam mengatasi geng motor dan ormas yang meminta THR ke perusahaan, wartawan Koran Jakarta, Teguh Raharjo, berkesempatan mewawancarai Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung, M Solihin, di Bandung, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.

Di saat tenang, tiba-tiba ada geng motor muncul dengan meneror warga menggunakan parang dan ugal-ugalan di jalanan. Bagaimana Anda menyikapinya?

Geng motor seperti ini sering kali meresahkan warga Kota Bandung. Bahkan di saat bulan suci, mereka berbuat begitu. Untuk itu, saya mengajak seluruh warga Kota Bandung merapatkan barisan menjaga wilayahnya masing-masing. Saya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mencegah aksi kejahatan tersebut.

Kejahatan yang dilakukan geng motor itu sudah lintas kabupaten dan kota. Mereka bergerak tidak hanya ada di Kota Bandung saja. Kadang-kadang anak-anak dari kabupaten ke Kota Bandung dan sebaliknya. Ini harus ditangani bersama-sama, sinergis, dan komprehensif.

Langkah jajaran Pemerintah Kota Bandung mengatasi ini seperti apa?

Kami sudah menyebarkan surat edaran kepada seluruh perangkat daerah dan kewilayahan agar meningkatkan kegiatan keagamaan di bulan Ramadan. Hal itu bertujuan untuk mempertebal keimanan serta memperkuat mental dan spiritual masyarakat. Bulan Ramadan adalah kesempatan kita semua untuk mendulang berbagai pahala. Jangan sampai pada bulan suci ini dikotori oleh hal-hal yang tidak baik seperti itu.

Sejauh mana hasil koordinasi dengan aparat kepolisian?

Tentunya sudah dilakukan dengan baik. Aparat Polrestabes Kota Bandung telah menangani kasus ini, semoga cepat selesai. Di sisi lain, saya meminta kepada para orang tua untuk lebih membimbing anak-anak mereka. Menurut saya, pengawasan orang tua terhadap anak-anak memegang andil besar atas kejadian ini. Kalau anak mau pergi ditanya, jangan dibiarkan pergi tanpa pengawasan. Jangan sampai mereka terpengaruh oleh hal-hal yang buruk seperti itu.

Selain geng motor, menjelang Lebaran juga menjadi kesempatan ormas tertentu untuk meminta uang kepada masyarakat terutama pengusaha. Menurut Anda seharusnya masyarakat berbuat seperti apa?

Ini tentu menjadi perhatian kami. Organisasi masyarakat yang meminta ke pengusaha mendapat perhatian khusus. Saya telah berkoordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung untuk membina seluruh ormas di Kota Bandung.

Dilarang atau tidak ormas minta THR kepada pengusaha?

Harus sesuai dengan aturan yang ada saja ya. Silakan mengajukan proposal, minta bantuan tertentu. Namun, saya tidak ingin ada unsur pemaksaan dalam proses pengajuan proposal tersebut. Kalau bisa, tidak meminta atau pengajuan proposal untuk THR itu ya.

Kenapa Anda menyarankan ormas tidak usah meminta THR ke pengusaha?

Jika para pengusaha mendapat tekanan, terutama yang berkaitan dengan keuangan, akan berdampak pada kondisi ekonomi di Kota Bandung. Saya tentu sangat mengkhawatirkan hal tersebut. Kami berharap itu tidak terjadi di Kota Bandung. Jika itu terjadi, bisa meresahkan para pengusaha dan berdampak pada kenyamanan masyarakat dalam menjalankan bisnis mereka.

Saya mengimbau kepada masyarakat yang merasa mendapatkan ancaman atau intimidasi dari pihak tertentu untuk melaporkannya ke polisi. Apalagi jika hal tersebut dianggap sudah mengganggu kenyamanan dan keamanan. Karena kalau sudah ada pemaksaan, itu kaitannya sudah pidana.

N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top