Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ramadhan Raya Feast 2018

Tampilkan Tujuh Alquran Terunik di Seluruh Indonesia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menyambut bulan suci Ramadan 1439 Hijriah, Pasaraya Blok M menggelar sajian Ramadhan Raya Feast 2018. Pada tahun ini, Pasaraya menyuguhkan pameran Alquran yang menampilkan tujuh Alquran terunik yang dihimpun dari seluruh Indonesia. Mulai dari Alquran terbesar, terkecil, tertua, terberat, terindah, tertebal, hingga Alquran yang paling kuno.

Pameran Ramadhan Raya Feast 2018 bertujuan untuk mengajak para milenial khususnya untuk memahami lebih dekat mengenai Alquran. "Pasaraya terus berkembang dan mengikuti kebutuhan masyarakat, khususnya kaum milenial yang terus tumbuh di Indonesia. Ramadan menjadi momentum yang bagus untuk membangun karakter milenial melalui program seperti pameran Alquran ini," tutur Medina Latief, Chief Executive Officer Pasaraya dalam press conference Ramadhan Raya Feast 2018, beberapa saat lalu.

Selain itu, museum identik dengan sesuatu yang serius atau formal, namun dengan diadakannya pameran di pusat perbelanjaan ini, Medina mengharapkan sesuatu yang serius ini dapat menjadi lebih santai dan lebih menjangkau masyarakat khususnya di selatan Jakarta.

Pemilihan tema pameran yang menampilkan tujuh Alquran terunik pun disebut agar dapat menyajikan sesuatu yang sesuai dengan pengunjung pusat perbelanjaan.Terlebih, masyarakat saat ini memiliki mobilitas yang tinggi sehingga pastinya mencari sesuatu yang simpel.

"Segmen pasarnya sendiri adalah eksekutif muda atau menengah ke atas yang tidak memiliki cukup waktu ke museum, sehingga mencoba menyapa mereka di pusat perbelanjaan," lanjutnya. Pameran Ramadhan Raya Feast 2018 ini diselenggarakan mulai 24 Mei hingga 10 Juni dan terbuka untuk umum.

Koleksi Museum Bayt Al-Quran

Ada banyak Alquran unik yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa diantaranya telah menjadi koleksi Museum Bayt Al-Quran di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Ketujuh Alquran unik yang dipamerkan dalam acara Ramadhan Raya Feast 2018 di Pasaraya Blok M pun juga merupakan koleksi dari Museum tersebut.

Menurut Syaifuddin M.Hum, Kepala Koleksi dan Pameran Bayt Museum Istiqlal, pameran ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan resmi yang diadakan oleh Museum Bayt Al-Quran. "Ada tiga pameran yang diadakan, yaitu pameran tetap yang di TMII, temporer dalam waktu tertentu dan pameran keliling yang diadakan lima kali dalam satu tahun," jelas Syaifuddin.

Terselenggarakannya pameran ini menjadi salah satu rangkaian dari pameran keliling yang diadakan itu. Ada Alquran terbesar di indonesia yang dinamakan Mushaf Wonosobo. Mushaf ini berukuran 2 x 3 meter dengan bobot 150 kilogram dan ditulis tangan oleh dua orang santri Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah di Wonosobo, Jawa Tengah.

Pengerjaan Alquran ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun, mulai dari 1991 dan selesai di 1993. Ada pula Alquran terkecil bernama Mushaf Istanbul. Mushaf ini merupakan hibah dari Turki untuk Indonesia dan ditulis oleh Sayid Muhammad Abdul Latif yang berasal dari Arab Saudi.

Sekiranya, Alquran ini diterbitkan sekitar tahun 1980an. Salah satu Alquran tertua di dunia yang berasal dari Masyhad Husaini juga ikut ditampilkan. Mushaf tertua ini diperkirakan ditulis pada akhir abad ke-1 atau awal abad ke-2 Hijriah tanpa ada tanda titik dan tanda baca. Selain itu, mushaf ini pun diklaim sebagai salah satu dari tujuh salinan mushaf yang dikeluarkan oleh Utsman bin Affan.

Lalu, Alquran terindah di Indonesia yang disebut Mushaf Istiqlal. Alquran ini begitu indah karena memiliki 40 macam keragaman hias yang diambil dari motif Tanah Air. Karena banyaknya hiasan dan detail yang digunakan, waktu pengerjaannya pun memakan waktu hingga empat tahun.

Adapun Mushaf terberat yaitu Mushaf Marmer yang menggunakan marmer jenis White Carrara. Mushaf tertebal yakni Mushaf Braille yang diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Quran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada 2012 dan 2013. Serta, Mushaf Kuno-kunoan yang menyerupai manuskrip mushaf kuno bila dilihat sekilas.

Mewaspadai Alquran Kuno

Untuk sebagian masyarakat, mengoleksi suatu benda yang memiliki nilai seni atau sejarah merupakan salah satu hal yang membanggakan. Ini pula yang terjadi di Indonesia khususnya dalam mengoleksi barang-barang yang disebut kuno, seperti contohnya Alquran.

"Ini merupakan salah satu kisah yang lucu, bagaimana orang berbondong-bondong membeli Alquran yang katanya kuno seharga ratusan juta rupiah. Namun ketika diperiksa, itu bukan Alquran kuno, melainkan hanya Alquran tulis tangan biasa. Yang bahkan di Indonesia pun, ada tempat pembuatannya," cerita Syaifuddin.

Menurut aturan cagar budaya, setiap benda dikatakan kuno jika berusia lebih dari 50 tahun. Namun pada Islam sendiri, Alquran kuno adalah Alquran yang ditulis secara manual menggunakan tangan pada akhir abad ke 18 atau abad ke 19. Hal ini dikarenakan pada abad ke 20 sudah ada mesin cetak sehingga tradisi menulis Alquran dengan tangan pun beralih menggunakan mesin.

Syaifuddin menambahkan, maka dari itu masyarakat perlu mengedukasi dirinya mengenai Alquran kuno agar tidak mudah terlena dengan Alquran Kuno-kunoan, sebutan Alquran kuno palsu. Yang perlu diperhatikan pertama kali adalah dari kertasnya. Biasanya kertas Alquran kuno jika diterawang memiliki watermarknya atau tanda, ciri khas tertentu.

Sedangkan pada yang kunokunoan tidak dimiliki tanda tersebut. Kemudian, dapat dilihat dari segi tulisan atau tintanya. "Kalau orangnya jeli biasanya bisa melihat mana yang dari tinta zaman dahulu dan mana yang sekarang," tutur Syaifuddin. Untuk Alquran Kuno-kunoan biasanya menggunakan spidol, sementara untuk yang asli kuno menggunakan tinta celup sehingga pengerjaannya sulit dan membutuhkan waktu yang lama yaitu satu tahun dengan tiga orang pekerja.

"Jadi pesan untuk masyarakat khususnya kalangan menengah ke atas yang menjadi sasaran barang antik, perlunya edukasi mengenai hal tersebut jangan sampai terlena," pungkasnya.

gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top