Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Tambahan Subsidi Pupuk Bisa Tingkatkan Pendapatan Petani

Foto : Sumber: Kemenkeu – Litbang KJ/and/ones
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rencana peningkatan alokasi subsidi pupuk pada tahun 2024 dapat menurunkan biaya produksi petani sehingga berdampak positif terhadap pendapatan petani. Tambahan subsidi pupuk akan membuat harga pupuk lebih terjangkau.

"Ini dapat membantu menurunkan biaya produksi petani, perhitungan BPS menunjukkan bahwa pupuk menyumbang 9,43 persen dari biaya produksi padi sawah," kata ekonom Mohamad Dian Revindo, di Jakarta, Kamis (19/1).

Seperti dikutip dari Antara, ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI dengan adanya tambahan subsidi pupuk maka harga pupuk akan lebih terjangkau, sehingga biaya produksi pertanian akan berkurang dan marjin keuntungan bagi petani meningkat. Hal ini juga dapat menciptakan efek berkelanjutan terhadap taraf hidup petani.

Pemerintah sebelumnya telah memutuskan menambahkan alokasi subsidi pupuk sebesar 14 triliun rupiah atau sekitar 40 persen dari alokasi 2023 sejumlah 6,05 juta ton. Tambahan subsidi pupuk setara 2,5 juta ton ini diharapkan pemerintah dapat mendorong produktivitas pertanian di masa sulit akibat kondisi cuaca yang tidak pasti.

Menurut Revindo, penambahan alokasi subsidi pupuk dilakukan pada saat yang tepat, yakni ketika awal musim tanam di tengah kondisi dua fenomena alam yang melanda Indonesia, yakni El Nino dan Angin Monsun Asia yang menyebabkan Asia menjadi lebih dingin. Kedua fenomena ini akan menimbulkan curah hujan yang tidak merata di Indonesia.

Menurut data yang dipaparkan Revindo, tanpa penambahan dari pemerintah, maka alokasi subsidi sebelumnya hanya cukup untuk pengadaan 6,05 juta ton dan tidak mampu memenuhi kebutuhan petani yang mencapai 7,86 juta ton.

Ketahanan Pangan

Dengan begitu, Revindo berharap peningkatan alokasi subsidi yang signifikan ini dapat menjawab masalah kelangkaan pupuk petani. Dalam jangka menengah dan panjang, penambahan alokasi subsidi pupuk yang dapat menurunkan biaya produksi petani diharapkan dapat mendukung keberlanjutan usaha pertanian dan ketahanan pangan.

Hasil Survei Pertanian Terintegrasi (Sitasi) dari BPS tahun 2023 mengungkapkan bahwa rata-rata pendapatan bersih petani skala kecil hanya 5,23 juta rupiah per tahun.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top