Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tali Persaudaraan di Papua dan Berburu Takjil Ramadhan

Foto : ANTARA/Evarukdijati

Penjual takjil Ramadhan di Jayapura.

A   A   A   Pengaturan Font

Berburu takjil Ramadhan dan tali persaudaraan di Papua

JAYAPURA - Puasa dan takjil adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ketika waktu berbuka puasa tiba, maka takjil menjadi makanan yang menjadi penyegera untuk membatalkan puasa.

Akar kata takjil ini sendiri dari bahasa Arab yakni ajjala atau ada pula yang menyebutnya lengkap sebagai ajjala yuajjilu ta'jiilanyang punya satu arti, yaitu menyegerakan.Namun demikian, takjil kemudian dalam perkembangannya juga dimaknai sebagai penganan dan minuman untuk berbuka puasa.

Di Papua, khususnya Kota Jayapura, takjilternyata tidak saja diburu umat muslim tetapi juga warga beragama lainnya. Ketika para penjual penganan dan minuman untuk berbuka puasa membuka lapaknya sejak pukul 13.00 WIT, maka warga sudah mulai siap untuk memburunya. Aneka kudapan seperti kue dan minuman serta makanan siap santapsaat berbuka, banyak dijajakan di Ibu Kota Papua.

"Walaupun bukan umat muslim, namun saya sangat menikmati momen berburu takjil yang dilakukan seusai pulang kantor," ungkap Meiske yang ditemui sedang memilih jajanan di lapak yang digelar di kawasan Paldam, Kelurahan Guraberasi.

Diakui ibu tiga anak yang bermukim di kawasan Abepuraini, saat di Ramadhan itulah dirinya bersama rekan-rekan ikut berburu takjil, terutama kudapan yang jarang ditemui di hari biasa.

Ada beberapa kue tradisional yang jarang ditemui, kecuali di bulan Ramadhan atau dipesan khusus seperti kue asida dari Maluku dan pisang kacang dari Makassar. Kue asidamerupakan kue tradisional dari Maluku yang terbuat dari sagu dan gula merah yang dicampur dan diaduk hingga mengental. Biasanya, kue ini disajikan dalam bentuk bulat pipih dan dilengkapi dengan taburan kelapa parut di atasnya.

Selain berburu takjil, dirinya juga sering kali bergabung untuk berbuka puasa bersama dengan rekan-rekan muslim sehingga suasa kerukunan antarumat beragama benar-benar terjasadan terjaga.

"Suasa Ramadhan dan Lebaran atau Idul Fitri di Papua khususnya di Jayapura sangat berkesan, sehingga saat libur Lebaran saya memilih tetap berada di Jayapura dan merayakannya bersama rekan-rekan muslim dengan bersilaturahmi ke rumah-rumah mereka, " kata Meiske yang dibenarkan rekan-rekannya yang mengaku akan melaksanakan buka bersama di salah satu cafe di kawasan pantai Holtekam, Jayapura.

Rejeki di bulan Ramadhan

Seorang penjual takjil yang membuka lapak takjil di kawasan Entrop,Fatimah, mengaku setiap bulan Ramadhan dia dan para tetangganya membuka lapak untuk menjual takjil khususnya aneka kue dan minuman seperti kolak pisang, es buah, es campur, es cincau dan ea kacang hijau. Kue-kue yang dijual tidak semua buatan tangannya karena sebagian besar titipan orang.

"Kami menerima siapa saja yang mau menitipkan kuenya, yang terpenting belum ada kue serupa yang dititipkan sebelumnya, " kata Fatimah yang mengaku untuk aneka minuman yang dijual merupakan hasil buatan keluarganya. Menurutnya, hasil jualan takjil lumayan karena dapat digunakan saat mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri.

Hal berbeda diungkapkan Maria, salah satu ibu yang menitipkan kue ke lapak Fatimah yang mengaku keuntungan hasil jualan kue akan disimpan dan digunakan saat anaknya akan melanjutkan pendidikan mengingat dirinya tidak merayakan Lebaran. "Lumayan hasil yang didapat, karena kuenya dititip di beberapa lapak yang terpisah dengan milik Fatimah, " ungkap Maria.

Maria mengaku dirinya bersama beberapa rekannya turut mendapat berkat selama bulan Ramadhan karena kue hasil buatannya laku. "Puji Tuhan kue buatan saya seperti cucur, dadar gulung, panada serta donat yang dititip di beberapa lapak senantiasa laku," kata Maria yang mengaku bermukim di kawasan Entrop.

Pedagang yang menggelar lapak di pinggir jalan-jalan utama itu tidak saja menjual aneka kudapan yang dibuat warga dengan harga bervariasi seperti aneka kue mulai Rp 2.500/bungkus hingga Rp 5.000/bungkus, minuman Rp 5.000/ bungkus hingga Rp 15.000/ bungkus.

Untuk ikan pepes, ayam goreng dan sambal goreng hati masing-masing Rp 25.000/ bungkus dan aneka sayuran yang telah dimasak Rp 15.000/bungkus.

Toleransi beragama

Pdt Albert Yoku mengakui Papua bisa menjadi minuatur tingginya toleransi antar umat beragama di Papua yang terlihat saat memperingati hari besar keagamaan termasuk di bulan Ramadhan maupun kehidupan sehari-hari.

Perbedaan bukan menjadi jurang pemisah, tetapi menjadi perekat antarumat beragama sehingga terjalin hubungan yang harmonis. "Pertahankan toleransi dan kebersamaan sehingga kerukunan antar semua masyarakat apapun agamanya hingga kedamaian terwujud, " kataPdt Albert Yoku.

Pdt. Albert Yoku berharap fanatisme keagamaan hendaknya tidak berlebih sehingga kebersamaan dapat terus terjaga. "Mari kita bersama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama dimanapun berada sehingga kedamaian dimuka bumi terwujud, "ajaknya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua,Pdt Lipius Biniluk, berharap tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam FKUB lebih aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Tokoh agama memang harus aktif untuk mewujudkan toleransi antar umat beragama seperti halnya di Papua sehingga tercipta kedamaian.

Papua dapat menjadi contoh bagi kerukunan antarumat beragama di Indonesia dan berharap hal itu dapat dipertahankan.
"Kerukunan antar umat beragama harus terus dijaga agar kedamaian terwujud di seluruh Indonesia, " kataPdt Biniluk.

Tokoh agama harusnya menjadi pemersatu antar umat beragama sehingga walaupun berbeda agamanya tetapi semuanya dapat hidup saling berdampingan dan menghormati sehingga kerukunan dapat terwujud. "Perbedaan itu hendaknya menjadi perekat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara benar-benar terwujud di Indonesia, " ucapnya.

Tanah Papua saat ini memiliki lima propinsi yang merupakan pemekaran dari Provinsi Papua dan Papua Barat. Provinsi Papua terpecah menjadi tiga daerah otonomi baru yaitu Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan, sedangkan Papua Barat bertambah dengan hadirnya Provinsi Papua Barat Daya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top