Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Takut Disanksi Amerika! Jokowi Nekat Buka Peluang Impor Minyak Rusia Akibat Hal Ini

Foto : Dok. Setkab

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah tak menutup kesempatan impor minyak dari Rusia, di tengah lonjakan harga minyak global.

Jokowi mengaku saat ini tengah memantau semua opsi impor minyak, terutama dari negara yang menjualnya dengan harga yang lebih murah.

"Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," ujar Jokowi, dikutip dariFinancial Times.

Sebelumnya pada bulan lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Jokowi telah menyetujui untuk mengimpor minyak dari Rusia.

Ia menjelaskan kebijakan itu ditempuh karena Rusia berani menawarkan harga minyak, bahkan dengan harga yang lebih murah di tengah melonjaknya harga minyak dunia akibat perang Rusia dan Ukraina.

"Rusia nawarin ke kita, eh lu mau enggak India sudah ambil nih minyak kita, harganya 30 persen lebih murah daripada harga pasar internasional. Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil gak? Ambil. Pak Jokowi pikir yang sama, ambil," kata Sandiaga seperti dikutip di akun Instagramnya, Sabtu (20/8).

Walau begitu, kebijakan impor minyak Rusia disertai hambatan. Pasalnya sebagian pihak mengaku tidak sependapat karena khawatir adanya embargo dari Pemerintah Amerika Serikat (AS).

"Apa yang kita lihat mungkin sangat berbeda dari perspektif geopolitik, faktor ekonomi, ini memang tantangan. Barat ini kan mau bagaimanapun juga, uang, teknologi mereka yang kontrol. Setiap pengiriman dolar AS harus lewat New York," terangnya.

Namun, Sandiaga menuturkan, jika Indonesia Indonesia bisa mengkonversi pembayarannya dalam bentuk Rubel apabila RI dikeluarkan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT).

"Kata Rusia tidak perlu takut, bayar pakai rubel saja. Konversi rupiah ke rubel, nah ini teman-teman di sektor keuangan lagi menghitung," bebernya.

Tak hanya Sandiaga Uno, wacana mengimpor minyak dari Rusia sempat mengemuka pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Maret 2022 lalu.

PT Pertamina (Persero) tengah membahas peluang impor minyak mentah dari Rusia. Harga minyak Rusia memang tengah mengalami penurunan harga seiring boikot yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutu sebagai akibat invasi ke Ukraina.

"Di saat situasi geopolitik ini, kita melihat ada opportunity untuk membeli minyak Rusia dengan harga yang baik," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat rapat dengan Komisi VI DPR pada Senin (28/3).

Lebih lanjut Nicke mengatakan Pertamina telah membuka komunikasi dengan perusahaan minyak Rusia. Dirinya juga mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia terkait hal ini, karena menyentuh isu politis.

"Secara politis tidak ada masalah, business to business murni, sepanjang perusahaan yang kita beli tidak kena sanksi. Kita lihat opportunity saja," ujarnya Nicke.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top