Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Melulu Soal Uang! Wanita Ini Rela Lepas Karir Cemerlangnya dan Memilih Mengurus Jenazah, Kok Bisa?

Foto : pixabay/carolynabooth

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Seorang Ibu bernama Rachel Carline asal Rochdale, Inggris memutuskan berhenti dari pekerjaannya di dunia fashion demi mengurus jenazah. Baru-baru ini, wanita itu bahkan masih sempat membalsem jenazah sang kakek saat meninggal dunia.

Ketika orang awam menganggap pekerjaan ini sebagai hal yang menakutkan dan terkesan "nyeleneh", wanita berusia 32 tahun ini melihatnya sebagai pekerjaan yang terhormat. Ia bahkan mengatakan terpesona dengan hal-hal yang orang lain anggap tidak wajar.

Keputusan Rachel ini tak serta merta berjalan dengan mulus. Kedua orang tua sempat menentang, sang ibu menyebut sebagai pekerjaan "Menjijikkan" dan sang ayah khawatir tentang hal-hal yang akan ia lihat. Tapi Rachel menggambarkan pekerjaan ini sebagai hal yang istimewa.

Ia merasa pekerjaan ini suatu bentuk kehormatan karena dapat mempersiapkan tubuh jenazah dengan baik untuk dilihat oleh orang yang dicintai setelah kematian. Ia sangat bangga dengan pekerjaannya dan layanan yang diberikannya kepada publik.

Sejak nenek tercintanya meninggal dunia, ia melihat jenazahnya yang masih utuh dengan warna yang sudah tidak alami dan berbau di peti mati terbuka. Kejadian itu membantunya memahami proses kematian dan memiliki efek yang mendalam pada hidupnya.

Meskipun Rachel mengambil kuliah di jurusan mode, namun ia memilih untuk meninggalkannya dan memilih profesi pembalsem jenazah. Pada Desember 2012, Rachel mulai belajar menjadi seorang pembalsem, dan dia memenuhi syarat pada tahun 2015. Ia bekerja Rumah duka Co-op Rochdale. Pada tahun 2018, ia didapuk sebagai Ketua divisi Barat Laut di British Institute of Embalmers.

Sekarang ia telah membalsem ribuan orang, termasuk kakeknya, dan beberapa temannya. Ia bisa membalsem hingga tiga atau empat mayat sehari, membutuhkan waktu rata-rata dua jam untuk memastikan almarhum terlihat dalam kondisi terbaiknya, dia juga memperbaiki dan merekonstruksi wajah orang-orang yang mungkin telah mengalami kecelakaan atau meninggal dalam kurun waktu yang lama.

Menurut Rachel, pembalseman jenazah bukanlah hal yang mudah seperti yang orang lain kira. Banyak yang mengira pembalseman hanya sekedar menata rambut dan riasan wajah, padahal sebenarnya lebih dari itu. Pekerjaan ini harus mengenal anatomi jenazah juga perhitungan kimia dan matematika.

"Untuk mengetahui jumlah cairan yang Anda butuhkan, seperti formaldehida, air dan pewarna, Anda harus tahu berapa berat badan, sudah berapa lama sejak orang itu meninggal, berapa lama sampai pemakaman, ditambah banyak faktor lainnya," tuturnya seperti yang dilansir dari Manchester Evening News.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Padnya Meisra Diliana

Komentar

Komentar
()

Top