Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tak Main-main! Begini Keganasan Senjata 'Naga' Rusia yang Siap Dipakai Lawan Ukraina

Foto : Istimewa

Senjata penyembur api berat TOS-1A

A   A   A   Pengaturan Font

Rusia siap menggunakan senjata penyembur api berat TOS-1A dalam melawan Ukraina. Ini seiring Moskow yang dihantui kekalahan usai pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan dan berhasil menerobos garis pertaanan Rusia di wilayah Kharkiv.

Senjata ini seperti naga yang menyemburkan api, dan merupakan senjata termobarik yang mampu menyebabkan kehancuran dan pembantaian yang signifikan.

Jenis amunisi ini melepaskan awan besar gas yang mudah terbakar dan menyebabkan ledakan besar. TOS-1A mampu menghasilkan suhu hingga 3.000 derajat celcius dan secara harfiah dapat menguapkan tubuh manusia.

TOS-1A biasanya digunakan untuk membersihkan bangunan, bunker, dan benteng lainnya. Rusia menyebut senjata penyembur api itu menjamin kekalahan musuh.

"Senjata ini dianggap yang paling mengerikan, tidak ada bandingannya di negara mana pun di dunia," kata seorang sumber kepada kantor berita Rusia, RIA FAN, dikutip dari media Inggris, Express, Selasa (13/9).

"Amerika bahkan mencoba untuk melarangnya, tetapi bukan karena itu benar-benar senjata pemusnah massal, tetapi karena Amerika tidak bisa melakukan hal seperti itu," tambahnya.

Kekuatan destruktif dari TOS-1A secara grafis disorot dalam Panduan Peralatan Dunia Angkatan Darat AS edisi 2011.

"Efek utama (diciptakan oleh roket TOS-1) adalah gelombang ledakan bertekanan tinggi berdurasi panjang yang menciptakan ruang hampa, kemudian mengendapkan gelombang balik," lanjutnya.

Lonjakan tekanan/vakum ini (hingga 427 pon per inci persegi) dinilai mampu menyebabkan efek robekan pada bahan lunak, seperti kulit pesawat, permukaan radar, jaringan paru-paru manusia.

Sumber itu mengatakan, dinding dan permukaan di dalam area yang terkena tidak selalu melindungi korban, melainkan menyebabkan beberapa gelombang tekanan, yang memperkuat efek robek dan dapat merobohkan struktur

"Efek sekunder adalah panas suhu tinggi, 2.500-3.000 derajat celcius. Ledakan yang tidak lengkap menghasilkan efek yang hampir menghancurkan, nyala api suhu tinggi dengan durasi yang lama. Bahkan mereka yang berada di luar area ledakan akan dianggap tidak efektif dengan trauma mental dan fisik yang melemahkan," tutur sumber itu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top