Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tak Layak Ikut Perang, Ribuan Tentara Wajib Militer Rusia Dipulangkan dari Ukraina

Foto : Reuters

Seorang prajurit Rusia berbicara kepada pasukan cadangan di sebuah titik pertemuan dalam rangka mobilisasi sebagian pasukan, yang bertujuan untuk mendukung kampanye militer negara itu di Ukraina

A   A   A   Pengaturan Font

Gubernur Khabarovsk di Timur Jauh Rusia, Mikhail Degtyarev mengungkapkan, ribuan warga Rusia yang dimobilisasi ke Ukraina untuk menjalani wajib militer telah dipulangkan. Ini dikarenakan ribuan warga pria yang dipulangkan itu dinilai tidak cocok melakukan tugas kemiliteran.

"Dalam 10 hari, warga negara kami menerima panggilan dan tiba di kantor pendaftaran dan pendaftaran militer," kata Mikhail dalam sebuah video yang diunggah ke Telegram, dikutip dari Reuters, Selasa (4/10).

"Sekitar setengah dari mereka kami pulangkan karena tidak memenuhi kriteria untuk menjalani dinas militer," tambahnya.

Dia mengatakan komisaris militer di wilayah itu telah diganti, tetapi hal itu tidak mempengaruhi kelanjutan mobilisasi.

Mobilisasi pertama oleh Rusia sejak Perang Dunia Kedua tersebut telah memicu ketidakpuasan warga dan mendorong ribuan pria untuk meninggalkan negara itu.

Mobilisasi tersebut seharusnya mendaftarkan warga dengan pengalaman militer tetapi kerap mengabaikan riwayat kedinasan, kesehatan, status pendidikan dan bahkan usia.

Di medan tempur, pasukan Ukraina mengklaim telah merebut kendali penuh atas pusat logistik Rusia di wilayah timur, Lyman. Keberhasilan itu membuka jalan bagi Ukraina untuk memotong jalur pasokan ke pasukan Rusia.

Beberapa hari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pencaplokan empat wilayah Ukraina, termasuk Lyman. Kiev dan negara-negara Barat telah mengutuk aneksasi itu dan menyebutnya sebagai "lelucon".

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan perebutan Lyman pada Sabtu membuktikan bahwa Ukraina mampu mengusir pasukan Rusia dan menunjukkan dampak dari pengiriman senjata Barat ke Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan keberhasilan tentaranya tidak hanya terjadi di Lyman, sementara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Washington "sangat bersemangat" dengan kemajuan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu pihaknya menarik mundur tentara dari Lyman "karena adanya ancaman pengepungan".

Mereka tidak menyebut-nyebut Lyman dalam laporan harian pada Minggu, tetapi mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan tujuh depot artileri dan rudal di wilayah Kharkiv, Zaporizhzhia, Mykolaiv dan Donetsk.

Perebutan Lyman menjadi kekalahan terbesar Rusia sejak Ukraina melancarkan serangan kilat di Kharkiv pada September.

Kendali atas kota itu menjadi faktor kunci yang membantu Ukraina merebut kembali teritori yang diduduki Rusia di wilayah Luhansk, kata gubernur setempat, Serhiy Gaidai.

Wilayah-wilayah yang diklaim oleh Putin telah dianeksasi Rusia luasnya setara dengan sekitar 18 persen total wilayah daratan Ukraina.

Parlemen Rusia pada Senin akan mempertimbangkan draf undang-undang dan perjanjian ratifikasi untuk mengakui wilayah-wilayah itu, kata ketua majelis rendah parlemen.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top