Tak Hanya Jago Perang, Prajurit Marinir Pun Ternyata Ahli Buat Ketupat
Prajurit Marinir sedang membuat bungkus ketupat.
SORONG - Lebaran telah berlalu.Ada banyak cerita menarik seputar lebaran yang tak akan habis-habisnya diulas. Mulai dari modus pemudik yang coba mengakali operasi penyekatan yang dilakukan petugas gabungan karena adanya kebijakan larangan mudik di tengah pandemi, sampai soal makanan khas lebaran.
Nah, soal makanan khas lebaran, pasti ketupat adalah makanan yang tak bisa lepas dari tradisi Idul Fitri di Indonesia. Makanan yang dibungkus belahan daun kelapa muda ini seakan jadi kuliner wajib yang harus ada di saat lebaran tiba di samping opor ayam dan rendang daging.
Maka, setiap lebaran mau tiba, di pasar tradisional, penjual bungkus ketupat bertebaran di mana-mana. Nah, soal bikin bungkus ketupat ini, ada cerita menarik dari para prajurit Resimen Artileri 3 Marinir "Laba-Laba Hitam" yang bermarkas di Sorong, Papua ini. Rupanya, selain jago perang, mereka juga piawai dalam membuat bungkus ketupat dari daun kelapa.
Menjelang lebaran, para prajurit Laba-laba Hitam ini juga tak mau ketinggalan bikin bungkus ketupat.
Menurut Komandan Resimen Artileri 3 Marinir (Danmenart 3 Mar) Letkol Mar Idha Mochammad Basri dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Minggu (16/5), memasuki penghujung Ramadan yang penuh berkah, selain Zakat Fitrah, pembuatan ketupat seolah menjadi budaya yang tidak dapat dihilangkan dalam setiap perayaan hari raya Idul Fitri. Karena menurut sejarahnya ketupat mempunyai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya