Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Ada Lagi "Penyulut Insiden" di Lini Belakang Madrid

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Sosok pemain belakang Kepler Laveran Lima Ferreira atau yang akrab dipanggil Pepe, tentu sudah tak asing bagi penggemar Real Madrid. Tidak hanya bagi Madridista, sosok Pepe juga banyak dikenang oleh para penduukung tim lawan dengan segala kontroversi yang dilakukannya di lapangan.

Pepe memang dikenal sebagai pemain yang kerap menampilkan permainan keras menjurus kasar saat membela "Los Blancos". Aksi-aksinya kerap menyulut insiden di antara dua tim di lapangan. Meski demikian, pemain timnas Portugal kelahiran Brasil itu kerap menjadi pilihan nomor satu bagi beberapa pelatih yang pernah menangani Madrid. Sejak era Bernd Schuster, Juande Ramos, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Rafael Benitez hingga kini Zinedine Zidane, Pepe kerap menjadi pilihan utama di lini belakang "El Real".

Namun era itu kini telah berakhir. Setelah 10 tahun berseragam "Los Blancos", Pepe yang tidak diperpanjang kontrak oleh klub ibu kota itu memutuskan pergi dari Santiago Bernabeu dan menghadapi tantangan di Liga Turki bersama Besiktas.

Pepe bergabung ke Real dari Porto pada 2007 dengan nilai transfer 30 juta euro, memenangi gelar Liga Spanyol pada musim pertamanya. Pepe meninggalkan Real setelah memenangi tiga gelar Liga Spanyol, dua trofi Piala Raja, dan disusul tiga kesuksesan di Liga Champions, meski ia absen pada final tahun ini saat timnya mengalahkan Juventus karena cedera.

Nama Pepe menjadi populer pada musim keduanya di Spanyol karena ia menendang pemain Getafe Javier Casquero setelah melanggarnya, dan meninju Juan Albin pada April 2009, yang membuatnya mendapat skors sepuluh pertandingan, dan belakangan ia mengatakan bahwa dirinya "lepas kendali."
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top