Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS

Taiwan Akan Gelar Latihan Militer di Spratly

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TAIPEI - Kantor berita South China Morning Post edisi Selasa (23/10) menulis bahwa Taiwan akan menggelar latihan militer di Pulau Taiping (Itu Aba) yang masuk dalam kepulauan Spratly di perairan sengketa Laut Tiongkok Selatan (LTS). Informasi ini membuat geram Vietnam dan Tiongkok yang juga mengklaim kepemilikan atas pulau tersebut.

"Taiwan akan menggelar latihan militer di Pulau Taiping selama 3 hari pada 21-23 November mendatang," demikian pernyataan Dinas Penjaga Pantai Taiwan. "Dalam latihan perang ini akan dilakukan penembakan ke laut dan udara sekitar Pulau Taiping dengan beragam persenjataan," imbuh mereka.

Selain membuat geram, Tiongkok pun mengecam aktivitas militer Taiwan itu. Taiwan dianggap sebagai wilayah provinsi di Tiongkok yang membangkang dan siap diunifikasi dengan paksaan jika memungkinkan.

Menurut profesor ilmu politik dari Chinese Culture University, Taipei, Wang Kung-yi, langkah Taipei untuk menggelar latihan perang di Kepulauan Spratly bisa mengikis kedaulatan Tiongkok.

"Klaim Beijing atas Kepulauan Spratly sama halnya dengan klaim atas Taiwan. Setiap latihan militer di kawasan sengketa harus seizin Tiongkok, apalagi Taiwan dianggap sebagai bagian dari Tiongkok," demikian pernyataan Wang.

Menurut kepala humas Dinas Penjaga Pantai Taiwan, Tsai Tzung-hsien, latihan perang ini merupakan hal yang rutin yang telah digelar selama beberapa tahun. Latihan perang di Pulau Taiping ini dimaksudkan menjaga integritas teritorial Taiwan dan memperkuat kapanilitas pertahanan Taiwan.

"Latihan perang tak membahayakan jalur perniagaan maritim dan negara-negara dekat sekitar dan negara-negara sekitar telah diberitahukan soal latihan ini termasuk Vietnam," kata Tsai.

Terkait akan digelarnya latihan perang itu, pihak Taiwan juga telah meminta agar kapal nelayan dan kapal-kapal lain, juga pesawat terbang, diminta agar tak melintas di sekitar Pulau Taiping selama latihan militer dilaksanakan.

Selain Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam, perairan LTS juga diperebutkan oleh negara-negara Asia lain yaitu Brunei, Malaysia, dan Filipina. Wilayah perairan sengketa ini amat strategis apalagi hanya dari perlintasan perdagangan global bisa menghasilkan keuntungan sebanyak 5 triliun dollar AS per tahunnya.

Sehubungan dengan klaim Beijing atas sebagian besar LTS, dua negara yaitu Amerika Serikat dan Australia, telah menantang Tiongkok dengan melaksanakan operasi kebebasan bernavigasi di LTS.

Ancaman Vietnam

Atas rencana Taipei untuk menggelar latihan perang di Pulau Taiping ini, pemerintah Vietnam menyebut Taiwan telah mencoba merusak stabilitas di kawasan.

Vietnam bahkan menyebut bahwa latihan militer yang akan digelar Taiwan sebagai pelanggaran serius atas kedaulatan dan merupakan ancaman atas keamanan maritim. Vietnam pun mewanti-wanti Taiwan bahwa Angkatan Bersenjatanya bisa dikirim ke Taiping kurang dari dua jam saja.

Pulau Taiping hanya memiliki luas 0,51 kilometer persegi. Pulau ini merupakan pulau alami terbesar dalam Kepulauan Spratly.

SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top