Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tahun Lalu, PII Bukukan Laba Bersih Rp836 Miliar

Foto : Istimewa.

Penyerahan Laporan Tahunan PT PII Tahun Buku 2023 yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dalam Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2023 yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tersebut, PT PII mencatatkan kinerja positifnya sepanjang tahun 2023. Hal ini dapat dilihat dari pendapatan yang berhasil dibukukan pada 2023 sebesar Rp1,32 triliun dengan laba bersih sebesar Rp836 miliar.

Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo mengatakan bahwa pendapatan dan laba tersebut merupakan capaian tertinggi BUMN yang merupakan Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan tersebut semenjak didirikan pada 30 Desember 2009. Selain itu, efisiensi kinerja juga ditunjukkan Perseroan dengan marjin laba bersih yang mencapai 63% dan rasio Beban Operasional terhadap Beban Operasional (BOPO) sebesar 37%. Selaras dengan kinerja keuangan, kinerja operasional PT PII terus bertumbuh.

"Hingga 31 Desember 2023, PT PII telah melakukan penjaminan atas 50 proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp497 triliun dan total nilai penjaminan sebesar Rp91 triliun. Dari total tersebut, penjaminan infrastruktur tercatat sebanyak 41 proyek dengan nilai investasi proyek mencapai Rp432 triliun dengan nilai penjaminan proyek mencapai Rp83 triliun," kata Wahid dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Pada 2023 PT PII berfokus pada penguatan keberlangsungan pipeline dalam mandat eksisting serta perluasan sektor penjaminan KPBU terutama terkait sektor yang mendukung upaya transisi energi dan menghadapi tantangan perubahan iklim (climate change).

Selain itu, fokus PT PII juga diarahkan kepada penjaminan small scale Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang menjadi proyek percontohan guna mengembangkan pembangunan infrastruktur yang potensial di setiap daerah.

"Tren kinerja masih on the track dengan RJPP hingga 2027, dan akan kami evaluasi dari waktu ke waktu, dan kami bersyukur aspek kinerja dan tata kelola dapat dilaksanakan dengan baik di tengah kondisi volatilitas makro dan penugasan yang semakin menantang," tegas Sutopo.

Penjaminan Program CPP

Penugasan baru yang diterima oleh PT PII antara lain meliputi penjaminan atas program penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung (KJCB), dan Indonesia Sustainable Least-Cost Electrification (ISLE).

Pada 2023, PT PII juga melaksanakan berbagai inisiatif strategis untuk mendukung pencapaian target kinerja yang meliputi inisiatif terkait penjaminan, penyiapan dan pendampingan proyek, serta enabler dan manajemen risiko.

Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan memperluas jangkauan penjaminan di luar infrastruktur salah satunya adalah ekonomi hijau melalui pelaksanaan framework Environment, Social and Governance (ESG) seperti transisi energi dan urban facility dalam bentuk konservasi energi.

Pada kesempatan sama, Komisaris Utama PT PII, Rina Widiani Wahyuningdyah menyampaikan bahwa selain kinerja yang cemerlang, implementasi tata kelola perusahaan (good corporate governance) juga menjadi komitmen PT PII. Hal ini dibuktikan dari hasil penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebagai asesor independen pada aspek GCG di mana skor GCG PT PII mencapai angka 90,04 (sangat baik).

Sementara itu, Dirjen Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan RI, Rionald Silaban yang mewakili Pemerintah Indonesia sebagai Pemegang Saham PT PII, menyampaikan apresiasi atas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. Rionald juga menyampaikan beberapaarahan kepada Dewan Direksi dan Komisaris PT PII, di antaranya agar dilakukan evaluasi menyeluruh atas potensi klaim penjaminan dan terminasi penjaminan proyek, serta kendala penundaan penandatanganan penjaminan proyek.

"Agar Dewan Direksi dan 3 Dewan Komisaris melakukan tinjauan mendalam terhadap rencana jangka panjang untuk memastikan target masih relevan," tutup Rionald.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top