Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Presiden Direktur AP II (Persero), Muhammad Awaluddin, Terkait Peringkat Skytrax Bandara Soekarno-Hatta

Tahun Ini Peringkat Skytrax Soetta Akan Lebih Baik

Foto : ANTARA/WAHYU PUTRO A

Muhammad Awaluddin

A   A   A   Pengaturan Font

Peringkat ini membuat PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara melakukan berbagai terobosan pelayanan agar bisa lebih baik dari yang sebelumnya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal ini berikut perbincangan Koran Jakarta dengan Presiden Direktur AP II (Persero), Muhammad Awaluddin, disela-sela Vendor Appreciation Night 2018, di Jakarta, Jumat (1/3) malam.

Kenapa peringkat Bintang SkyTrax Soetta kalah dibandingkan Kualanamu, Palembang, dan Pekanbaru?

Jika ditanya kenapa Bandara Soetta bintang 3, sedangkan yang lain bintang 4, harus dilihat dulu beberapa hal. Pertama, penilaian itu dilakukan dua tahun lalu. Harus digarisbawahi saat ini sudah banyak perubahan pelayanan dan fasilitas untuk penumpang yang telah kita buat. Kedua, penilaian Skytrax berdasarkan e-vote penumpang di bandara tersebut. Mungkin sebelumnya belum banyak penumpang yang belum memberikan suaranya untuk mendukung bandara Soetta tidak seperti bandara lainnya.

Memang kapan akan diumumkan kalau yang tahun ini?

Ini kita sedang menunggu infonya sekitar pertengahan atau akhir Maret akan diumumkan Skytrax World Airport Awards 2019 di London.

Tapi, optimis peringkat tahun ini lebih baik?

Optimis, karena semua itu sesuai apa yang kita lakukan, yang terbaik untuk penumpang di bandara. Bahkan, jika dilihat dari report 2018 terhadap kinerja 2017, Bandara Soetta menjadi di The Biggest Hub, The Most Connected Hub, peringkat ke-17 dari 20 bandara terbesar di Dunia. Terlebih lagi sejak awal tahun, kita menggaungkan tema Go Global. Konsep ini menegaskan komitmen kami untuk melangkah lebih jauh. Artinya, urusan mereka bukan sekadar skala nasional lagi, melainkan lebih jauh mendunia.

Bisa dijelaskan lebih detail tentang Go Global?

Rencana Go Global yang kami digaungkn adalah salah satu cara mencapai visi perusahaan bertajuk The Best Smart-Connected Airport Operator in The Region. Tiga strategi untuk mencapai target Go Global, yakni Go Internasional, Go Digital, Go Excellence.

Dikatakan telah melakukan beberapa trobosan, bisa diceritakan?

Iya, untuk meningkatkan pelayanan kepada calon penumpang di Bandara Soetta, kami melakukan banyak trobosan, di antara yang terbaru adalah iMATE Lounge atau i-Millennial Airport Travel Experience Lounge. Di mana tempat ini kami buat untuk mengakomodir kebutuhan perjalanan zaman now di Bandara Soetta. Keberadaaan iMATE Lounge sendiri berangkat dari kesadaran kami dalam mengakomodir kebutuhan para penumpang pesawat, yang 68 persen berasal dari generasi milenial.

Apakah iMATE Lounge itu?

Di lounge tersebut traveller generasi milenial dapat menemukan berbagai pelayanan berbasis digital seperti virtual assistant melalui chat bot, co-working space, digital wayfinding, hingga melakukan reservasi perjalanan atau akomodasi. Di iMATE Lounge juga menyediakan area bermain game online yang disebut dengan AirSport. Di area ini, gamer akan merasa betah berlama-lama duduk di kursi yang didesain khusus untuk bermain game, ditambah juga dengan tersedianya WiFi berkecepatan tinggi (Wi-Shock) yang menjamin kelancaran bermain game online.

Katanya ada robot juga ya?

Iya betul, di lounge tersebut juga diperkuat personl robot pintar bernama DILO yang dapat menghibur para pengunjung bandara dan penumpang pesawat. DILO memiliki fitur multimedia (music, video, dokumen).

iMATE ada di semua Terminal di Bandara Soetta?

Saat ini, iMATE Lounge ditemui di Terminal 3 dan 2 Bandara Internasional Soetta dan pada April ada di Terminal 1. Ke depannya, iMATE Lounge dihadirkan di seluruh bandara-bandara AP II guna memberikan pelayanan zaman now dan mewujudkan millennial travel experience yang sebenarnya.

Bagaimana dengan pembangunan yang dilakukan?

Peningkatan infrastruktur lainnya yang terus dikembangkan adalah pembangunan East-Cross Taxiway di Bandara Soekarno Hatta yang akan dioperasikan pada kuartal-I 2019. Kemudian, revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2 untuk meningkatkan kapasitas penumpang hingga menjadi 22 juta penumpang pertahun.

Lalu dengan Teriminal 4?

Saat ini sedang kami rencanakan pembangunan Terminal 4 yang diproyeksi mampu menambah kapasitas penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga 115 juta penumpang per tahun, pembangunan runway 3, dan cargo village.

m zaki alatas/AR-2

Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top