Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja BUMD

Tahun Depan, Jakpro Dipastikan IPO

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta dipastikan akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun depan. Perusahaan properti ini, dianggap memiliki kinerja bagus sehingga siap bersaing di pasar saham.

"Most likely tahun depan. Namun jika market berubah arah, bisa jadi kita siapkan segera," ujar Direktur Utama PT Jakpro, Satya Heragandhi saat dihubungi, Minggu (9/5).

Selama tiga tahun berturut-turut, ungkapnya, PT Jakpro telah mencatatkan pertumbuhan bisnis yang baik. Tahun 2016, pihaknya berhasil membukukan pendapatan usaha 1,094 triliun rupiah, dan hasil tahun 2017 pendapatan usaha mencapai 1,573 triliun rupiah, atau terjadi pertumbuhan 43,7 persen," katanya.

Begitupun laba bersih secara konsolidasi yang berhasil diraih tahun 2016 sebesar 190,83 miliar rupiah, mengalami peningkatan hampir dua setengah kali lipat dengan mengacu pada perhitungan dalam laporan laba bersih audit 2017 sebesar 473,73 miliar rupiah. Tahun ini, pihaknya menargetkan bisa meraih pendapatan hingga 1,663 triliun rupiah.

"Dan secara infrastruktur GCG juga, sudah dilakukan perbaikan-perbaikan. Kedepan, buku Jakpro akan mengacu pada standard akutansi IFRS, dan in position untuk maju IPO. Hanya saja, kita mesti melihat timingnya," katanya.

Menurutnya, peningkatan kinerja Jakpro ditunjang dari berbagai lini bisnis komersial, dan juga efek positif dari kegiatan proyek Asian Games dalam dua tahun terakhir. Kedepan, pihaknya akan mengembangkan lini usaha baru bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sejalan dengan platform Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan Kota Megapolitan yang mengedepankan digital ekonomi di masa depan.

"Belum ada perusahaan sejenis yang memiliki bisnis prospek terintegrasi seperti kami: Infrastruktur, Property dan Utilitas. Terlebih lagi kami juga mulai investing di Digital Eceonomy Platform," ungkapnya.

Satya menambahkan, beberapa kontribusi pendapatan yang cukup baik berasal dari lini usaha Teknologi Informasi dan Komunikasi disusul dengan beberapa lini usaha lainnya yakni Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), pengelolaan properti, hasil kerja sama operasi, tanah maupun persewaan dan pemasukan jasa lainnya. Bahkan, dia pun siap melantai di bursa harga saham pada tahun ini jika memungkinkan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menargetkan ada satu BUMD DKI Jakarta yang melakukan IPO setiap tahunnya mulai 2018.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top