Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Malaysia-Singapura

Tabrakan Kapal Picu Ketegangan Baru

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Insiden tabrakan antara kapal laut milik pemerintah Malaysia dengan kapal berbendera Yunani di wilayah perairan sengketa, diwartakan pada Minggu (10/2), telah memicu kembali pertikaian maritim antara Malaysia dan Singapura.

Insiden antara kapal angkut massal Yunani, MV Piraeus, yang bertabrakan dengan kapal pemerintah Malaysia, MV Polaris, terjadi pada Sabtu (9/2) dini hari. Akibat insiden itu, pemerintah Malaysia telah menahan MV Piraeus.

Pihak Malaysia sebelumnya mengklaim bahwa insiden itu terjadi di wilayahnya, dan sebaliknya Singapura bersikeras bahwa tabrakan terjadi di perairan teritorialnya.

"Tabrakan antara MV Piraeus dan kapal milik pemerintah Malaysia, Polaris, terjadi di wilayah perairan Singapura," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Singapura. "Singapura mengulang seruan bagi Malaysia agar menarik kapal-kapalnya dari kawasan itu, karena keberadaan mereka secara terus-menerus jelas merupakan ancaman terhadap keselamatan navigasi di kawasan itu," imbuh pernyataan mereka, sembari mengingatkan bahwa Malaysia harus bertanggung jawab atas "situasi tidak diinginkan" yang muncul saat ini.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan kantor Kementerian Luar Negeri Malaysia sebelumnya dinyatakan bahwa Malaysia berkomitmen untuk mengambil langkah yang tepat untuk menjaga integritas wilayahnya, kepentingan dan navigasi yang aman bagi kapal-kapal yang melintas di wilayah perairannya.

Hubungan antara dua negara bertetangga itu terus menerus mengalami ujian sejak Malaysia mendepak negara pulau itu dari Federasi Malaysia pada 1965. Hubungan bilateral yang pasang surut kembali terguncang sejak Mahathir Mohamad, yang memiliki hubungan buruk dengan pemerintah Singapura, kembali berkuasa sebagai Perdana Menteri Malaysia tahun lalu.

Ketegangan maritim kembali mencuat sejak pengujung tahun lalu saat Singapura menuding Malaysia telah memperluas klaim wilayah di selat yang memisahkan dua negara, padahal wilayah perairan itu telah lama diterima sebagai bagian dari teritorial Singapura.

"Singapura adalah salah satu pelabuhan kargo tersibuk di dunia, kapal-kapal Malaysia telah berulang kali melanggar batas perairannya," demikian pernyataan dari pemerintah Singapura. Tudingan itu selalu dibantah oleh Malaysia.

Kronologi Insiden

Kedua belah pihak mengklaim bahwa tabrakan antara kapal Piraeus dan Polaris pada Sabtu di Tuas, di barat Singapura, telah terjadi di perairan yang diklaim sebagai milik mereka. Insiden tabrakan itu sama sekali tak meninggalkan korban jiwa maupun luka, ataupun terjadinya tumpahan bocoran minyak.

Otoritas maritim Singapura mengatakan bahwa insiden itu terjadi saat kapal berbendera Yunani hendak mengarah ke Pelabuhan Johor Bahru di Malaysia selatan dan kapal itu tetap diperbolehkan melanjutkan pelayarannya karena insiden itu tak terlalu serius.

Sementara menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia, kedua kapal telah saling berkomunikasi sebelum tabrakan terjadi dan kapal Yunani itu telah memberi jalan bagi kapal milik Malaysia.

Ketegangan bilateral sempat mereda bulan lalu saat menlu dua negara membuat kesepakatan dalam pertemuan di Singapura untuk menenangkan sengketa maritim maupun perselisihan terpisah terkait wilayah udara. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top