Swiatek Tegaskan "Ratu Tanah Liat"

PARIS - Iga Swiatek asal Polandia memperpanjang dominasinya di Prancis Open dengan mengalahkan Jasmine Paolini 6-2, 6-1 di final, Minggu (9/6) dini hari WIB. Ini gelar Roland Garros ketiga kalinya berturut-turut.

Petenis nomor satu dunia itu mendominasi atas unggulan ke-12 asal Italia, Paolini, yang merupakan finalis Grand Slam pertama kali. Dia hanya membutuhkan waktu 68 menit untuk merebut mahkota keempat dalam lima tahun terakhir di Paris.

Swiatek kini telah memenangkan kelima final Grand Slam yang diikutinya. Kemenangannya yang lain diraih di US Open 2022. Dia menjadi wanita keempat di era Open yang mengangkat trofi Coupe Suzanne Lenglen sebanyak empat kali, setelah Justine Henin, Chris Evert, dan Steffi Graf.

"Sungguh menakjubkan berada di sini. Saya menyukai tempat ini dan menunggu setiap tahun untuk kembali," ujar Swiatek. Dia tampil maksimal setelah menyelamatkan satu match point melawan Naomi Osaka di putaran kedua.

Swiatek hampir tersingkir dari turnamen. Dia juga perlu percaya bahwa ini akan mungkin terjadi. Ini merupakan turnamen yang sangat emosional. Swiatek menjadi petenis perempuan ketiga yang memenangkan turnamen itu tiga tahun berturut-turut. Henin, di tahun 2005-2007, adalah pemain terakhir yang melakukannya. Monica Seles juga mencapai prestasi itu saat remaja di awal tahun 1990-an.

Dalam usia 23 tahun, empat gelar Roland Garros miliknya adalah jumlah yang sama yang dimiliki Rafael Nadal, pemegang rekor juara putra 14 kali, di usia yang sama. Bagi Paolini yang berusia 28 tahun, ini akhir yang mengecewakan setelah dua pekan yang cemerlang di ibu kota Prancis.

Petenis peringkat 15 dunia itu telah memenangkan total empat pertandingan dalam 16 penampilan Grand Slam sebelum melaju ke putaran keempat Australia Open bulan Januari lalu. ben/G-1