Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Swiatek Siap Hadapi Laga Pembuka Australia Open

Foto : William WEST / AFP

Sesi Latihan I Petenis Polandia Iga Swiatek memukul bola saat sesi latihan menjelang turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne, Rabu (11/1). Swiatek mengatakan siap untuk pertandingan pembuka Australia Open.

A   A   A   Pengaturan Font

MELBOURNE - Petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, mengatakan siap untuk pertandingan pembuka Australia Open. Swiatek juga memberikan penghormatan kepada mantan juara Australia Open, Ashleigh Barty, karena menginspirasi ke level yang lebih tinggi. Swiatek yang berasal dari Polandia, mengawali ajang Grand Slam Australia Open dengan laga melawan Jule Neimeier, petenis Jerman peringkat 68 dunia yang mencapai perempat final Wimbledon tahun lalu.

Baru-baru ini, keduanya bentrok di babak 16 besar di AS Open dan Swiatek harus bekerja keras setelah kehilangan set pertama sebelum menang 2-6, 6-4, 6-0 untuk merebut juara.

"Kami bermain di AS Open dan Anda melihat betapa intensnya pertandingan itu, betapa sulitnya," ujar Swiatek.

"Ini tidak akan mudah. Tapi pertandingan apa pun di Grand Slam selalu lebih intens dan lebih menegangkan daripada turnamen lainnya. Saya akan siap untuk itu," sambungnya. Swiatek, unggulan teratas, adalah favorit untuk merebut gelar Grand Slam pertama tahun ini dengan absennya juara bertahan Barty yang sudah pensiun tahun lalu.

Petenis asal Australia, yang sedang hamil itu mampir ke Melbourne Park akhir pekan lalu dan menonton latihan ringan yang sedang dijalani Swiatek, yang menggantikannya sebagai petenis nomor satu dunia.

"Ketika pensiun, saya merasa dia masih memiliki tenis terbaik," ujar Swiatek. "Jadi, ya, saya sangat sedih tidak akan bisa bersaing dengannya," sambungnya.

Petenis berusia 21 tahun itu memuji Barty karena menjadikannya pemain yang lebih baik. "Dia memberi saya banyak hal dalam hal motivasi dan keinginan saya untuk berlatih lebih banyak lagi dan memiliki lebih banyak variasi di lapangan," jelas Swiatek.

"Ketika saya bermain melawannya, saya merasa dia hanya memiliki semua gaya permainan yang berbeda. Saya sangat menghormati Ash. Dia benar-benar memberi motivasi besar di awal musim lalu untuk menjadi lebih baik. Saya sangat berterima kasih untuk itu," sambungnya.

Swiatek memanfaatkan pensiunnya Barty untuk mendominasi 2022, mengamankan delapan gelar WTA dan menjadi wanita pertama dalam enam tahun yang memenangkan dua Grand Slam di musim yang sama, di Roland Garros dan New York. Sekarang dia mengincar gelar perdananya di Melbourne Park, yang akan membuatnya hanya membutuhkan gelar di Wimbledon untuk merebut keseluruhan empat gelar Grand Slam.

Swiatek pergi sambil menangis setelah kalah dari petenis nomor tiga dunia Amerika Jessica Pegula di United Cup baru-baru ini. Dia mengakui harus lebih baik. Swiatek akan selalu memiliki bagian dari diri yang perfeksionis. Ketika dia merasa tidak nyaman di lapangan, agak sulit untuk tidak bersikap keras.ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top