Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Swiatek Hadapi Marketa Vondrousova

Foto : Dimitar DILKOFF / AFP

Swiatek me­lakukan pukulan “forehand” I Iga Swiatek dari Polandia me­lakukan pukulan forehand ke arah Anastasia Potapova dari Russia pada turnamen tenis Prancis Terbuka di Court ­Philippe-Chatrier, Kompleks Roland Garros, Paris, Minggu (2/6). Swiatek melanjutkan upayanya untuk meraih mahkota Prancis Open ketiga berturut-turut dengan melaju ke perempat final.

A   A   A   Pengaturan Font

Swiatek ingin menjadi wanita kedua setelah Serena Williams yang menyelesaikan treble winners lapangan tanah liat di Madrid, Roma, dan Prancis Open di musim yang sama. Sementara itu, Alcaraz merasa lebih menjadi diri sendiri setelah menyingkirkan unggulan 27 Sebastian Korda untuk mencapai babak 16 Paris ketiga kalinya berturut-turut.

"Saya ingin jadi diri sendiri di lapangan dan melakukannya dengan cukup baik," ujar Alcaraz. Dia mengincar gelar Grand Slam ketiga setelah kemenangan di Wimbledon dan US Open. Alcaraz bermain sangat baik, jauh lebih baik dari pertandingan sebelumnya.

Petenis Spanyol berusia 21 tahun itu mencapai semifinal di Paris tahun lalu. Saat itu dia dikalahkan Djokovic yang akhirnya menjadi juara. Tugas Alcaraz berikutnya menghadapi Felix-Auger Aliassime asal Kanada. Dia unggul 3-2 melawan petenis peringkat tiga dunia itu, meski keduanya belum pernah bertemu di lapangan tanah liat.

Unggulan kedua Sinner belum kehilangan satu set pun dalam tiga putaran dan akan menghadapi pemain Prancis terakhir yang tersisa, Corentin Moutet. Juara Australia Open Sinner hanya kalah dua pertandingan tahun ini dan akan menggantikan Djokovic sebagai peringkat satu dunia jika dia mencapai final.

Sinner mengundurkan diri dari Madrid Open karena masalah pinggul. Kemudian melewatkan Roma Open, sebuah tindakan pencegahan yang tampaknya membuahkan hasil.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top