Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Swasta Fokus Akselerasi Program Digitalisasi

Foto : Istimewa

Acara Talk to The CEO 2022 digelar secara online yang dipantau di Jakarta, Selasa (15/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Dunia industri terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung kinerja bisnisnya. Program digitalisasi diyakini dapat mendorong efisiensi bisnis sehingga menciptakan tata kelola yang semakin baik, termasuk dengan pada mitra.

Program digitalisasi yang dilakukan Astra Agro sejak 2018 terus dikembangkan. Awal 2022, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi itu kembali meluncurkan sejumlah aplikasi berbasis internet. "Program digitalisasi itu kini sudah mulai menyentuh petani yang menjadi mitra perusahaan," kata CEO emiten berkode saham AALI, Santosa saat acara Talk to The CEO yang digelar secara online, Selasa (15/2).

Menurutnya, dengan menerapkan teknologi berbasis internet, pelayanan perusahaan terhadap petani mitra diharapkan semakin baik.

Aplikasi tersebut diberi nama Siska yang merupakan kependekan dari Sistem Informasi Kemitraan. Dengan aplikasi ini, transaksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik masyarakat petani ke perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. Siska mendorong kelancaran pengiriman buah sehingga masyarakat petani bisa memanfaatkan waktu mereka dengan kegiatan yang lebih produktif.

Mekanisme transaksi penjualan TBS masyarakat ini memang perlu dikelola. Sebab, selain mengolah TBS dari masyarakat, perusahaan juga mengelola TBS dari kebun inti. Pengaturan jadwal yang rapi dan sistematis akan membantu kelancaran pengiriman buah-buah ke pabrik pengolahan kelapa sawit milik perusahaan.

Dari tahun ke tahun, kemitraan dengan petani juga semakin signifikan. Dibandingkan tahun sebelumnya, pada akhir 2021, perseroan mencatat kenaikan pembelian TBS dari petani mitra sebesar 25,6%.

Selain Siska yang didedikasikan untuk kepentingan petani mitra, perusahaan juga meluncurkan aplikasi yang diberi nama Tiara, Almira. Tiara dirancang sebagai aplikasi yang berguna untuk memprediksi produksi TBS di masa mendatang melalui penggunaan machine learning. Dengan kehadiran Tiara, proses plan produksi yang semula memakan waktu panjang bisa lebih cepat dan akurat.

Sedangkan Almira dirancang untuk menjamin perawatan unit-unit di pabrik berjalan dengan rutin dan baik. Diharapkan, kondisi seluruh unit dalam kondisi prima sehingga performa selalu dalam keadaan terbaik dan mengurangi kerusakan maupun kendala teknis yang dapat menghambat kelancaran kerja di pabrik.

Di samping meluncurkan aplikasi baru, perseroan juga terus mengembangkan aplikasi-aplikasi yang sudah ada. Salah satunya, aplikasi mandor rawat (Amanda) yang telah beroperasi sejak beberapa tahun lalu dan sangat berguna dalam membantu pekerjaan operasional para mandor dalam proses perawatan.

Aplikasi tersebut kini telah memasuki tahap kedua, sehingga lahirlah Amanda Rawat 2.0. Berbeda dengan versi sebelumnya, banyak keunggulan baru pada Amanda Rawat 2.0. Diantaranya adalah membantu mandor rawat dalam membuat laporan produksi, mengontrol dan memonitor pekerjaan rawat secara efektif dan efisien, maupun membantu dalam evaluasi harian pekerja rawat secara akurat.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top