Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Survei APJII:  Pengguna Internet Capai 215 Juta

Foto : ISTIMEWA

Hasil riset APJI

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) resmi merilis hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia tahun 2023. Survei ini menemukan tingkat penetrasi Internet Indonesia sepanjang tahun 2022-2023 mencapai 78,19 persen atau terjadi peningkatan sebesar 1,17 persen dari survei 2019-2020.

Pada periode 2022-2023 jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan Internet sebanyak 215.626.156 jiwa dari total populasi sebesar 275.773.901 jiwa menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Survei sebelumnya jumlah pengguna internet mencapai 196,7 juta orang dari total populasi sebesar 266.911.900 juta jiwa pada 2019.

"Peningkatan ini juga didorong oleh penggunaan Internet yang kian menjadi kebutuhan masyarakat, khususnya semenjak awal pandemi Covid-19 pada awal 2020 . Meskipun pemerintah tidak lagi memberlakukan PPKM, hingga saat ini masih banyak perusahaan yang tetap memberlakukan sistem kerja Work from Home(WFH) sehingga tren bekerja daring masih tetap berjalan," kata Ketua Umum APJII. Muhammad Arif, dalam konferensi pers di Jakarta Rabu (8/3).

Dalam kategori gender di Indonesia, hasil survei menunjukkan kenaikan tingkat penetrasi Internet untuk laki-laki tahun ini, yaitu sebesar 79,32 persen dari total populasi laki-laki. Sedangkan tingkat penetrasi Internet untuk perempuan yaitu sebesar 77,36 persen dari total populasi perempuan di Indonesia.

"Hal ini menunjukkan bahwa saat ini kesetaraan gender dalam penggunaan Internet telah semakin baik dan menjadi kebutuhan semua orang, baik laki-laki maupun perempuan," kata dia.

Dari tingkat penetrasi sebesar 78,19 persen secara nasional, sebesar 64,57 persen berasal dari wilayah perkotaan atau urban. Sementara 35,43 persennya besar dari wilayah perdesaan atau rural. Angka penetrasi internet di wilayah urban mencapai sebesar 87,55 persen sedangkan wilayah urban sebesar 79,79 persen.

"Dari data yang ada, APJII melihat bahwa Internet semakin merata dan menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia," kata Arif.

Ia berharap Survei dapat mendukung program transformasi digital pemerintah Indonesia dalam mendukung percepatan percepatan pemerataan internet dengan menghadirkan regulasi dan program yang komprehensif untuk mendukung penyediaan internet lebih agresif dan menjangkau seluruh wilayah.

"Berdasarkan pengalaman, selama ini survei APJII banyak menjadi rujukan, baik para pengambil kebijakan maupun kalangan akademis," ujar Arif.

Penetrasi dari kategori pulau di Indonesia menurut APJII adalah Pulau Jawa sebesar 81,81 persen, Sumatra 73,5 persen, Bali 80,88 persen, Nusa Tenggara 72,32 persen, Kalimantan 78,71 persen, Sulawesi 73,59 persen, Maluku 73,45 persen, dan Papua 63,15 persen.

Sekretaris Jenderal APJII, Zulfadly Syam mengatakan hasil survei APJII yang dilakukan berhasil memotret penetrasi internet bahkan sampai provinsi terbaru di indonesia. "Penetrasi Internet yang tergambar pada masing-masing provinsi menunjukkan persentase dari jumlah penduduk pada provinsi tersebut," kata dia.

Tingkat penetrasi di Provinsi Aceh mencapai 67,81 persen, Sumatera Utara 67,12 persen, Sumatera Barat 80,31 persen, Riau 77,14 persen, Jambi 80,46 persen, Sumatera Selatan 70,02 persen, Bengkulu 77,63 persen, Lampung 75,86 persen, dan Kepulauan Bangka Belitung 82,66 persen.

Tingkat penetrasi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 75,67 persen, DKI Jakarta 86,96 persen, Jawa Barat 82,73 persen, Jawa Tengah 77,54 persen, Yogyakarta 79,03 persen, Jawa Timur 81,26 persen, Banten 89,10 persen, dan Bali 80,88 persen.

Penetrasi internet di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 71,35 persen, Nusa Tenggara Timur 72,11 persen, Kalimantan Barat 79,96 persen, Kalimantan Tengah 73,51 persen, Kalimantan Selatan 77,82 persen, Kalimantan Timur 79,01 persen, Sulawesi Utara 78,88 persen, Sulawesi Tengah 64,44 persen, Sulawesi Selatan 76,13 persen, Sulawesi Tenggara 73,92 persen.

Sedangkan penetrasi di Provinsi Gorontalo sebesar 79,88 persen, Sulawesi Barat 60,78 persen, Maluku 74,99 persen, Maluku Utara 71,25 persen, Papua 75,89 persen, Papua Pegunungan 42,57 pesen, Papua Selatan 75,13 persen, Papua Tengah 61,46 persen, Papua Barat 73,78 persen, dan Papua Barat Daya 74,27 persen.

Survei yang dilakukan APJII bersama dengan lembaga SRA Consulting menggunakan metode multi-stage random sampling dengan margin of error 1,14 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan selama periode 10 Januari - 27 Januari 2023 di 38 Provinsi di Indonesia dengan total responden sebanyak 8510.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top