Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Suplemen Vitamin D Cukup 1.000 mg Sehari

Foto : ISTIMEWA

suplemen

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Berita bohong atau hoaks terkait Covid-19 saat ini tersebar luar di masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat 1.828 konten hoaks mengenai Covid-19 telah tersebar melalui sosial media sejak Januari 2020 hingga awal Agustus 2021.

Salah satu yang berkembang di masyarakat adalah adanya hoaks mengenai konsumsi vitamin C dosis 1.000 mg. Dosis vitamin tersebut dianggap berlebihan dan mengancam kesehatan mereka yang sedang memperkuat imunitas dan juga menjalani isolasi mandiri (isoman).

Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Prikasih dr Gia Pratama, mengatakan jangan percaya pada informasi yang berdasarkan katanya. "Informasi yang hanya didasarkan pada 'katanya', lebih-lebih hoaks yang dipercaya. Informasi yang benar harus mengutamakan yang berbasis sains," ujar dia ujar di dalam webinar berjudul "Hoaks, Fakta, Sains Pejuang Isoman Covid-19" Sabtu (7/8).

Ia mengatakan hoaks terkait dengan isoman adala konsumsi vitamin C berdosis 1.000 mg yang dianggap berlebihan dan mengancam kesehatan tidak benar. Pada individu yang sehat, vitamin C 1000 mg per hari tidak membahayakan tubuh, asalkan tidak melebihi batas dosis maksimal 2.000 mg per hari.

"Sistem pencernaan manusia memiliki kemampuan terbatas untuk menyerap vitamin C. Berbagai studi memperlihatkan bahwa penyerapan vitamin C dalam tubuh mengalami penurunan hingga dosisnya tersisa kurang dari 50 persen," ujar dia.

Dosis vitamin C yang berkurang terkait dengan mekanisme pada tubuh kata Gia mampu mengurangi kejenuhan vitamin C dengan membuangnya melalui ekskresi urin. Artinya, pada individu yang sehat, vitamin C berdosis tinggi tidak membahayakan tubuh, asalkan tidak melebihi batas dosis maksimal 2.000 mg per hari.

Selain mengkonsumsi suplemen vitamin C, masyarakat bisa mendapatkan vitamin D dengan cara berjemur. Sinar matahari dapat mengubah pre vitamin D dalam tubuh menjadi vitamin D yang berfungsi sebagai booster imun.

Country Medical Lead Consumer Health Bayer Indonesia Dr. Suci Sutinah Diah Suksmasari, mengatakan, "Sinergi antara vitamin C, D dan Zinc terbukti berkontribusi pada sistem imunitas melalui penguatan ketiga lapisan pertahanan tubuh yang terdiri atas penghalang epitel/fisik yaitu kulit, pertahanan seluler - di dalam sel tubuh, dan antibodi," jelas dia.

Ketiga mikronutrisi tersebut membantu pembentukan kulit yang lebih sehat, termasuk jaringan mukosa sehingga mampu menghalau patogen untuk masuk ke dalam tubuh. Selanjutnya, vitamin C, D dan Zinc menguatkan sel darah putih untuk mengenali dan melawan patogen yang telah berada di dalam tubuh.

"Vitamin C dan Zinc memperkuat antibodi untuk memerangi patogen yang lolos dari dua lapisan pertahanan sebelumnya. Sebaliknya, kekurangan paduan vitamin C, D dan Zinc berpotensi melemahkan respon imun sehingga menyebabkan risiko infeksi dari paparan pathogen," ujar dia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, informasi yang keliru mengenai Covid-19 tidak hanya membingungkan masyarakat, tetapi juga berisiko membahayakan kesehatan.

"Selama pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memberikan informasi yang benar berlandaskan sains dalam penanganan Covid-19 secara menyeluruh. Pedoman terkait isoman dirancang secara non-farmakologis (non-obat) dan farmakologis.

Panduan non farmakologis misalnya bagaimana menjaga rumah tetap higienis serta perilaku 3M oleh pasien dan keluarganya. Panduan secara farmakologis (terkait obat-obatan), termasuk anjuran pentingnya nutrisi tambahan meliputi vitamin C, D dan Zinc untuk membantu membangun imunitas tubuh.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top