Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Sulut Maksimalkan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

MANADO - Pemerintah daerah terus memaksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan untuk memaksimalkan ketersediaan listrik. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, sesuai arah kebijakan energi nasional yakni dengan memaksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan.

"Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik maka sesuai arah kebijakan energi nasional yakni dengan memaksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan untuk menghindari biaya penggunaan bahan bakar fosil," kata Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, di Manado, Kamis (3/3).

Provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut, lanjut politisi PDIP ini, mempunyai potensi energi baru terbarukan. Data tahun 2021, potensi tenaga air, tersebar hampir di seluruh wilayah Sulut (140,34 MW), panas bumi terdapat di Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Kota Kotamobagu (918 MWe).

Selanjutnya, tambah dia, tenaga surya terdapat hampir di seluruh wilayah Sulut, tenaga bayu di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan sekitarnya, Ocean Thermal Energy Convertion' (OTEC) di Teluk Amurang, tenaga arus bawah laut di Likupang dan Selat Lembeh.

Tenaga Gelombang

Begitu pun dengan tenaga gelombang, pasang-surut, dan biomassa menyebar hampir di seluruh wilayah Sulut, tetapi masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Saat ini, menurut Gubernur, potensi yang sudah dan akan termanfaatkan adalah PLTP Lahendong (I-IV) sebesar 80 MW, PLTP 5-6 sebesar 40 MW (tahap eksplorasi), potensi air yang sudah dimanfaatkan sebesar 59,80 MW yang lokasinya antara lain PLTA Tonsea, Tanggari I dan II.

Dengan dimanfaatkannya potensi-potensi tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di Sulut.

"Daerah ini sedang giat melaksanakan pembangunan infrastruktur di segala bidang yang tentunya memerlukan ketersediaan energi listrik yang cukup," ujar Gubernur.

Pembangunan infrastruktur tersebut, tambah dia, di antaranya pengembangan KEK Bitung, Kapet Manado-Bitung, pusat-pusat perbelanjaan.

Sebelumnya, Indonesia Digital Campaigner 350.org, Jeri Asmoro, mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi G20 menjadi momen bagus bagi negara-negara Kelompok Dua Puluh untuk mengatasi krisis iklim dengan fokus memberikan pendanaan hanya untuk melakukan transisi energi hijau.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top