Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Suharso Monoarfa

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Setelah bekerja keras selama pileg dan hasilnya cukup baik itu, jajaran DPP PPP segera menata diri. Mereka menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV PPP, di Serang, untuk menyusun langkah dan merevitalisasi pengurus dalam rangka membesarkan partai dengan segala aneka problem yang melingkupinya.

Untuk mengetahui apa saja yang akan dilakukan jajaran DPP PPP ke depan, wartawan Koran Jakarta, Trisno Juliantoro dan Agus Supriyatna, berkesempatan mewawancarai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa, pada acara Mukernas IV PPP, di Serang, dan pada acara di Jakarta, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.

Apa tujuan dari agenda Mukernas kali ini?

Untuk mawas diri, mengumpulkan energi yang kami miliki. Mukernas untuk kembali menghidupkan energi kami. Kemarin kan engine power kami kan terbelah sebenarnya. Nah, kami berharap dengan titik ini setelah selesai, kami lihat dari hasil pemilu seperti ini maka kami bermawas diri. Mengumpulkan semua energi yang kami miliki untuk kembali menghidupkan engine power kami ini.

Nah, dan revitalisasi ini harus diikuti dengan keremajaan dan juga diikuti dengan perampingan, efektivitas, efisiensi, dari semua tingkatan organisasi. Kami ingin mereposisi kembali, mau meletakkan partai ini di mana. PPP ini adalah partai yang hadir untuk memikirkan untuk ikut terus bertanggung jawab untuk mempertahankan NKRI.

Kami bukan partai pemilu atau partai hanya orientasinya ingin memenangkan pemilu. Tidak. Kami adalah partai yang dari waktu ke waktu senantiasa hadir untuk bersama semua anak bangsa, semua komponen bangsa, memikirkan keberlanjutan, memikirkan bagaimana agar negara ini maju. Jadi, bukan hanya sekadar partai-partai politik yang ramainya hanya menjelang pemilu dan pilkada. Karena itu, saya hanya mengingatkan kepada semua kader, intensitas kami ini harus dihidupkan kembali.

Yang dimaksud dengan perampingan itu berarti akan ada perombakan di jajaran pengurus PPP?

Oh, enggak. Itu kami pertama akan merampingkan dulu. Karena kami saat ini terlalu gemuk, tapi nggak efektif.

Tidak ada rencana pergantian ketua umum?

Oh, tidak. Sepanjang organisasi ini diakui oleh pemerintah dan posisi Plt itu hanya didistribusikan berdasarkan AD/ART. Semua kewenangannya itu adalah sama dengan pejabat ketua umum.

Menegaskan lagi, berarti tidak ada muktamar dalam waktu dekat ini?

Begini, sesuai AD/ART, kepengurusan PPP akan menggelar muktamar dalam rangka pergantian ketua umum, sesuai jadwalnya yaitu tahun 2021. Pada tahun kedua pemerintahan yang sedang berkuasa. Kami akan mengikuti aturan tersebut.

Kemarin ada isu nama Budi Waseso dan Syafrudin yang ingin menjabat Ketum PPP, bagaimana?

Itu hanya isu. Tapi kalau ada, itu menandakan bahwa kami ini "gadis" yang cantik juga. Banyak juga "kumbang-kumbang" yang mau hadir mendekati. Kami ini partai terbuka. Kami ini bukan partai yang konservatif.

Berarti fokus PPP setelah Mukernas ini apa?

Kan ada dua agenda dalam Mukernas. Pertama, terkait dengan persiapan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Kami akan mempersiapkan bagaimana langkah-langkah kami mengawal pemerintahan selama lima tahun ke depan. Selanjutnya, kami akan fokus persiapan Pilkada 2020. Untuk itu, semua maka kami berada di sini ingin mengumpulkan energi kami menyambut pelaksanaan Pilkada 2020.

Terkait soal menteri di kabinet mendatang bagaimana?

Aksiomanya bahwa kabinet itu hak istimewa presiden. Istilahnya hak prerogratif. Jadi, saya kira itu wilayah domainnya presiden. Itu tidak bisa diganggu gugat dan nggak bisa ditawar-menawar. Itulah undang-undang dasar, karena kekuasaan pemerintahan negara itu dipegang oleh presiden.

Kedua, terkait dengan partaipartai politik pendukung presiden, tentu parpol itu punya kader-kader terbaiknya. Nah, yang tidak dikehendaki oleh partai-partai politik jangan menghadapkan kader-kader parpol dengan nonparpol yang profesional. Karena kader-kader parpol banyak yang profesional.

Profesional dalam pengertian, misalnya, mereka mengerti legislasi karena mengatur pemerintahan negara itu diperlukan pemahaman mengenai undang-undang, memahami peraturan perundangundangan. Bahkan, kalau bisa pernah terlibat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan.

Ketiga, memang tidak pada tempatnya juga kalau presiden belum dalam rangka menyusun kabinet, terus parpol mengajukan nama sekian. Artinya, kalau saya memahami, kok main jatah-jatahan begitu, main angka-angka begitu. Kalau ada yang ngomong silakan saja. Presiden ini sangat demokratis dan paham betul bagaimana menyusun kabinetnya.

Presiden sekarang pasti lebih kenal putraputri terbaik Indonesia yang bisa direkrut untuk masuk dalam pemerintahannya yang kedua ini yang ingin melaju lebih cepat lagi. Apalagi, Presiden lebih suka orang yang berani dan lebih orientasi pada eksekusi.

Biasanya PPP mendapat jatah untuk menteri bidang agama, apakah sudah disiapkan kader terbaiknya?

Apakah hanya dalam bidang keagamaan PPP kompeten? Saya kira bidang-bidang lain kita kompeten. Seperti kemarin, dalam pembukaan saya sampaikan PPP di zaman Orde Baru sebelum reformasi itu lebih banyak bicara hal-hal bersifat ayat qaruniyah. Jadi, artinya bicara mengenai kemiskinan, lapangan kerja, industri, dan energi.

Bahkan, kami pernah mengatakan kenapa Indonesia tidak punya tiga atau lima perguruan tinggi terbaik menjadi universitas riset yang serius dan dibiayai luar biasa untuk menjadi otak masa depan Indonesia. Itu PPP sudah bicara di tahun 1990-an. Jadi, saya kira dan relevan sekarang ketika Presiden menginginkan pembangunan SDM yang lebih cepat, karena saya kira Presiden tepat sekali. Jasa dan produk yang baik itu hanya bisa dilahirkan dari orang-orang terbaik.

Lukman Hakim Saifuddin bilang tidak mau maju lagi untuk menjadi Menteri Agama, tanggapan Anda?

Ya, saya kira kalau soal itu artinya pandangan Pak Lukman. Mungkin Pak Lukman sudah lelah atau ingin memberikan kesempatan kepada kader yang lain, silakan. Saya kita itu sudah baik. Jadi, saya kira itu kalau statement Pak Lukman, tapi artinya apakah ada "Lukman-Lukman" lain di PPP, banyak. Kader kami yang punya kompetensi yang sama dengan Pak Lukman juga sama.

Artinya, kalau ditawarkan jatah Menteri Agama, PPP siap?

Saya ingin mengatakan, kami semua, di semua lini siap. Kaderkader yang kami miliki semuanya siap.

Lalu, soal pimpinan MPR bagaimana?

Oh iya, kami juga mengincar kursi MPR. Kalau bisa jadi ketua malah lebih bagus, tapi minimal PPP Wakil Ketua MPR. Saya kira itu pantas buat PPP untuk mendapatkan porsi sebagai Wakil Ketua MPR untuk menguatkan posisi sebagai koalisi.

Kalau katakan ada tradisi yang tidak tertulis bahwa pemenang kedua otomatis jadi Ketua MPR yang diusung gitu. Ya, kami juga mengatakan kenapa tidak kalau kami yang paling bungsu mendapatkan kesempatan itu kan. Seperti di negara-negara lain yang paling bungsu mendapatkan posisi menjadi ketua senat gitu kan. Jadi kenapa tidak, ketuanya juga ke kami, atau setidak-tidaknya wakil ketua di MPR untuk PPP.

Sudah ada pembahasan ke Koalisi Indonesia Kerja kalau PPP minta kursi pimpinan MPR?

Belum. Kalau itu belum. Kalau keinginan sudah. Keinginan sudah disampaikan. Tapi kami bicara duduk bersama-sama membahas masalah tersebut, belum. Nanti kami akan agendakan itu.

Anda menggelar pertemuan dengan Ketua PKB, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartanto, dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Kantor DPP NasDem, boleh tahu membahas apa?

Kemarin, kami bertemu membahas bagaimana mengantisipasi adanya pikiran-pikiran apakah diperlukan perluasan keanggotaan dari koalisi dan seterusnya. Kami punya suatu kesimpulan sementara ini mungkin belum agendakan hal semacam itu (penambahan koalisi).

Ketua Umum PKB ingin jatah kursi Ketua MPR, pun Golkar menginginkan itu juga. Ini apa tidak merusak kesolidan di antara partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin?

Kami bersyukur selama ini hanya ada perang kata-kata di antara kami sendiri yang berempat, terutama kader-kader kami yang hebat-hebat itu. Ternyata dengan bertemunya kami berempat, ternyata kami sama semua. Semua itu untuk mempererat dan memperkuat konsolidasi dan soliditas koalisi.

Apakah dalam pertemuan di DPP Partai NasDem, soal posisi Ketua MPR dibahas secara spesifik?

Ya, ada sedikit-sedikit (pembahasan pimpinan MPR). Pokoknya kami bicara koalisi ke depan, penajaman kita bagaimana membangun pemerintahan efektif ke depan.

Ketum PKB sepertinya ngotot ingin posisi Ketua MPR, Golkar juga mengincar posisi itu. Apakah PPP akan menyodorkan kader untuk posisi ini?

Sebagai ide ya boleh saja. Namun, itu belum dibahas ya, belum ada kesepakatan. Pertemuan kemarin untuk menyolidkan antarpartai Koalisi Indonesia Kerja, bukan karena ada yang ingin membelot. Tidak. Ini untuk menguatkan soliditas.

N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top