Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Ungkap Diet Mediterania Bantu Kurangi Risiko Hipertensi

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Diet memainkan peran penting dalam mengendalikan tekanan darah. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa mereka yang secara konsisten mengikuti diet Mediterania memiliki risiko lebih rendah terkena hipertensi.

Temuan terbaru ini dibuat oleh tim peneliti dari School of Health Sciences and Education di Harokopio University of Athens, Yunani, setelah menindaklanjuti data selama 20 tahun. Hasilnya dipublikasikan dalam European Journal of Clinical Nutrition.

Hipertensi adalah suatu kondisi yang menyebabkan darah mendorong dinding arteri dengan kekuatan yang tinggi, sehingga jantung bekerja keras. Memiliki tekanan darah 130/80 milimeter air raksa (mmHg) atau lebih tinggi dianggap tinggi.

Kurangnya aktivitas fisik, obesitas, konsumsi garam berlebih, penggunaan tembakau, dan riwayat keluarga adalah beberapa faktor risiko yang diketahui. Hipertensi mempengaruhi sekitar 30 persen orang dewasa dan meningkatkan risiko kondisi seperti serangan jantung dan stroke.

Diet Mediterania mengacu pada pola diet tradisional negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania yang berfokus pada konsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, polong-polongan, minyak sehat, dan ikan serta makanan laut dalam jumlah sedang.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat mengikuti diet Mediterania, para peneliti studi terbaru mengevaluasi 3.042 peserta yang tidak memiliki hipertensi pada awal penelitian di tahun 2002. Para partisipan juga tidak memiliki penyakit kardiovaskular dan diwawancarai untuk memahami kebiasaan pola makan dan gaya hidup mereka. Kadar glukosa, kolesterol, berat badan, dan tekanan darah mereka juga dievaluasi.

Untuk menilai seberapa baik para peserta mengikuti berbagai aspek diet Mediterania selama masa tindak lanjut, mereka diberi MedDietScore. Skor yang lebih tinggi mencerminkan kepatuhan yang lebih besar terhadap diet. Selain itu, poin juga dikurangi karena mengonsumsi makanan atau kelompok makanan yang dianggap "non-Mediterania", seperti produk susu penuh lemak, unggas, dan daging merah. Para peneliti juga menindaklanjuti para peserta untuk aspek-aspek lain seperti perkembangan hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Pada akhir penelitian, peserta dalam kelompok dengan MedDietScore terendah, yang mengindikasikan kepatuhan yang lebih buruk terhadap diet Mediterania, memiliki tingkat hipertensi sebesar 35,5%. Kelompok tengah memiliki tingkat hipertensi sebesar 22,5%. Sebaliknya, kelompok dengan MedDietScore tertinggi, yang mencerminkan kepatuhan yang lebih baik terhadap diet Mediterania, memiliki tingkat kejadian hipertensi sebesar 8,7%.

"Kepatuhan yang tinggi terhadap diet Mediterania, terutama ketika dipertahankan secara longitudinal, dikaitkan dengan insiden hipertensi yang lebih rendah," tulis para peneliti, dikutip dari Medical Daily, Selasa (23/4).


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top