Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Studi: Terumbu Karang Akan Punah jika Pemanasan Global Melebihi 2 Derajat Celsius

Foto : HANDOUT / CHARLES DARWIN FOUNDATION / AFP

Terumbu karang laut di kawasan perlindungan laut Kepulauan Galapagos, Ekuador, baru-baru ini. Para peneliti menemukan kenaikan permukaan air laut akan menghancurkan habitat pesisir dalam 30 tahun ke depan.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Hasil studi terbaru para peneliti Nanyang Technological University (NTU) di Singapura dan Macquarie University di Australia menyebutkan meskipun ekosistem pesisir dunia, seperti terumbu karang dan hutan bakau dapat membantu mencegah kenaikan permukaan laut, spesies ini tidak akan mampu bertahan hidup jika pemanasan global melebihi 2 derajat Celsius.

Dikutip dari The Straits Times, jika suhu mencapai 3 derajat Celsius, permukaan air laut akan naik hampir 7 milimeter per tahun, menyebabkan hampir seluruh hutan bakau dan pulau-pulau terumbu karang tidak dapat bertahan hidup. Sekitar 40 persen rawa pasang surut tidak akan bertahan. Saat ini, laju kenaikan permukaan air laut berkisar 4 mm per tahun.

Jika pemanasan global dapat dibatasi pada 2 derajat Celcius, 70 persen hutan bakau masih mempunyai peluang untuk bertahan hidup, dan sekitar 95 persen rawa pasang surut dan pulau-pulau karang akan terus tumbuh subur.

Dengan menggunakan data permukaan air laut dari Zaman Es terakhir ketika gletser berada pada titik maksimum di seluruh dunia, para peneliti menemukan bahwa kenaikan permukaan air laut akan menghancurkan habitat pesisir dalam 30 tahun ke depan. Sejauh ini suhu dunia telah memanas hampir 1,2 derajat Celcius.

Direktur Earth Observatory of Singapore (EOS) NTU, Benjamin Horton, mengatakan hutan bakau dan terumbu karang di Singapura telah membantu mengurangi dampak energi gelombang, melindungi garis pantai, dan berfungsi sebagai habitat bagi berbagai macam jenis makhluk hidup.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top