Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Studi: Omicron Lebih Parah pada Anak-anak Usia 5-11 Tahun yang Tidak Divaksinasi

Foto : Istimewa

Studi ini adalah yang terbaru untuk menunjukkan bahwa vaksin membantu menjaga anak-anak keluar dari rumah sakit dengan Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat/AS (CDC), melaporkan pada Selasa (19/4), anak-anak usia 5-11 tahun yang tidak divaksinasi Covid-19, dirawat di rumah sakit dua kali lipat dari tingkat anak-anak yang divaksinasi selama lonjakan varian Omicron musim dingin.

Studi ini adalah yang terbaru untuk menunjukkan bahwa vaksin membantu menjaga anak-anak keluar dari rumah sakit dengan Covid-19, meskipun vaksin kehilangan sebagian potensinya untuk menghentikan infeksi dari varian Omicron.

Tetapi laporan CDC, berdasarkan data dari rumah sakit yang melayani sekitar 10 persen populasi AS di 14 negara bagian, juga menawarkan beberapa bukti terkuat hingga saat ini bahwa perbedaan ras dalam vaksinasi masa kanak-kanak mungkin membuat anak-anak kulit hitam lebih rentan terhadap penyakit parah akibat Covid-19.

Seperti dikutip dari nytimes, anak-anak kulit hitam dalam kelompok usia 5 hingga 11 tahun menyumbang sekitar sepertiga dari anak-anak yang tidak divaksinasi dalam penelitian ini, yang terbesar dari kelompok ras mana pun, dan merupakan sepertiga dari keseluruhan rawat inap terkait Covid-19dalam kelompok usia tersebut.

Perkiraan dari 2020 berdasarkan data sensus menunjukkan anak-anak kulit hitam terdiri dari sekitar 14 persen penduduk AS dari usia 5 hingga 11 tahun. Tetapi tidak jelas apakah area yang tercakup dalam studi CDC mewakili populasi negara itu, sehingga sulit untuk mengukur secara tepat perbedaan apa pun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top