Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Strategi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan di Lingkungan Kerja

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:

Bu Rossa, pimpinan perusahaan kami sedang menyoroti masalah kekerasan pada pekerja perempuan di lingkungan kerja karena beberapa waktu lalu ada indikasi terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh seorang supervisor pada bawahannya. Kami di departemen HR berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dan mencegah agar tidak terjadi lagi.

Mohon advisnya Bu Rossa.

Jawaban:

Kekerasan terhadap perempuan adalah hal yang harus diberantas karena setiap orang berhak untuk hidup dan bekerja bebas dari kekerasan dan pelecehan. Meski demikian, kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan, termasuk di dunia kerja, masih merajalela.

Perusahaan sebagai tempat bekerja, di sektor manapundapat menghadirkan paparan kekerasan atau pelecehan terhadap perempuan. Maka dari itu sebagai seorang HR yang bertanggung jawab dalam urusan sumber daya manusia, isu ini tentunya menjadi hal yang harus diperhatikan.

Apalagi kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan di tempat kerja seringkali merupakan ekspresi kekuasaan dan kontrol oleh beberapa orang di tempat kerja seperti rekan kerja, supervisor, atau klien.

Berikut ini beberapa langkah yang dapat diikuti oleh HR untuk mendukung program pencegahan kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja.

1. Kesadaran terhadap kesetaraan gender dan membangun budaya saling menghormati

Bukan hanya sekedar ucapan, perusahaan harus tegas dalam menyatakan bahwa mereka mendukung kesetaraan gender dan seruan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

2. Prioritaskan keselamatan bagi karyawan perempuan

Jika suatu pekerjaan menempatkan karyawan perempuan Anda pada risiko kekerasan/pelecehan, sebagai seorang HR Anda bertanggung jawab untuk memastikan untuk memberikan mereka keamanan yang memadai untuk mencegah dan menghindari terjadinya risiko tersebut.

Contohnya, pekerjaan seorang perempuan yang mengharuskannya secara rutin untuk terlibat dengan klien atau pihak ketiga, baik itu di dalam atau di luar perusahaan. Untuk mengetahui siapa saja karyawan yang memiliki risiko tersebut, Anda dapat melakukan survei penilaian risiko untuk keselamatan karyawan sebagai langkah awal untuk mencegah terjadi kekerasan terhadap karyawan perempuan.

3. Kenali tanda-tanda kekerasan di tempat kerja

Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan serta tanggapan di tempat kerja terhadap kekerasan terhadap perempuan masih sangat kurang. Maka dari itu dalam mencegah terjadinya kekerasan di tempat kerja, perusahaan harus memberikan pelatihan atau semacam webinar staf, manajer dan seluruh karyawan intinya untuk mengenali tanda-tanda bahwa seseorang mungkin mengalami kekerasan, bagaimana cara meresponnya dan merujuk ke layanan dukungan yang sesuai.

4. Tidak merekrut kandidat yang pernah memiliki catatan kriminal

Tidak merekrut seorang kandidat yang pernah memiliki catatan kriminal apalagi yang berkaitan dengan kejahatan terhadap perempuan. Mempekerjakan mereka tidak hanya akan membahayakan karyawan perempuan tapi juga perusahaan.

Lakukanscreeningyang ketat saat menilai kandidat dan juga pendekatan yang mendalam melaluiinterviewuntuk mengetahui latar belakang kandidat yang ingin Anda rekrut.

5. Komitmen dari manajemen

Komitmen dari manajemen adalah hal yang harus dimiliki perusahaan dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan di perusahaan.

Manajemen perusahaan adalah pusat dalam upaya memimpin dan mendorong suatu tindakan di perusahaan, manajemen menjadi faktor penting dalam keberhasilan suatu program.

6. Bantuan pihak yang berwenang

Perusahaan dapat meminta bantuan pihak berwenang melalui penunjukan atau bantuan pihak berwenang dalam ranah ini.

Mintalah bantuan kepada petugas yang berdedikasi untuk menanamkan kegiatan pencegahan kekerasan terhadap perempuan di perusahaan dan mengawasi kegiatan pencegahan.

7. Pelatihan sumber daya manusia

Sebagai divisi atau departemen yang bertanggung jawab dalam urusan SDM, maka dari itu Anda dan rekan-rekan juga harus membekali diri dengan melakukan pelatihan sumber daya manusia agar dapat merespons kekerasan dan pelecehan seksual secara tepat (bukan menyalahkan korban atau menutupi pelaku).

Pelatihan ini sangat penting apalagi untuk mendukung korban dan para penyintas. Bagi banyak karyawan. Memiliki profesional SDM yang terlatih,terinformasi, peka, dan responsif dapat membantu program pencegahan kekerasan di tempat kerja khususnya perempuan dapat berjalan dengan baik.

8. Pelatihan menyeluruh

Setelah pelatihan di departemen SDM, saatnya melakukan pelatihan menyeluruh yaitu melatih semua karyawan untuk mengenali tanda-tanda kekerasan di tempat kerja, lalu bagaimana cara meresponnya kemudian bagaimana cara memberikan dukungan yang tepat jika melihat langsung sebuah kasus kekerasan di tempat kerja.

Dengan pelatihan menyeluruh diharapkan akan mendorong dan memberdayakan karyawan untuk menjadi lebih sadar tentang kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja, kemudian mendukung rekan kerja perempuan mereka, serta secara kolektif membuat dan menjaga tempat kerja menjadi tempat yang aman bagi pekerja perempuan.

9. Beri perlindungan kesehatan mental dan fisik perempuan

Jika di perusahaan Anda terdapat karyawan yang pernah menghadapi kekerasan di tempat kerja atau di rumah tangga serta bentuk kekerasan lainnya, memberikan mereka perlindungan medis yang juga mencakup layanan kesehatan mental dapat menjadi dukungan besar yang dapat Anda berikan sebagai HR kepada mereka.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top