Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Besar

Stok Kebutuhan Pokok Aman

Foto : Antara

Kepala Balai Besar POM Serang memberi keterangan saat menggelar konferensi pers di Kantor Balai Besar POM Serang, Senin (10/5).

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, menjamin stok sembilan bahan pokok (sembako) aman hingga Lebaran 2021, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang,Azis Gunawan, Selasa (11/5).

Dia mengatakan bahwa hingga kini belum menerima laporan kelangkaan di masyarakat. "Saya pastikan ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Tangerang saat ini aman sampai Lebaran nanti. Untuk harga juga saat ini masih stabil," katanya.

Dia mengungkapkan data stok pangan. Di antaranya, stok beras 79.798 ton, jagung 48 ton, cabai merah 288 ton, cabai rawit 245 ton, dan bawang merah 220 ton. Kemudian daging sapi 5.185 ton, daging ayam 5.897 ton, dan telur ayam 7.567 ton.

"Untuk harga umumnya stabil, tidak ada kenaikan signifikan," kata Aziz. Dia memberi contoh harga beras premium di posisi dari 12.000 sampai 13.000 rupiah perkilo. Namun, Aziz mengakui, harga daging naik dari 120.000 per kilogram menjadi 140.000 rupiah per kilogramnya. Dia menilai, kenaikan ini masih normal.

Menurutnya, secara umum kenaikan harga kebutuhan pokok belum ada lonjakan karena permintaannya masih stabil. "Kalau untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga, nanti kita ada tim sendiri yang mengawasi dengan langsung mengecek di lapangan," tandasnya.

144 Item

Sementara itu, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Serang selama bulan Ramadan menemukan 144 item atau 1.167 pieces produk pangan di 49 sarana ritel dan gudang importir sudah kedaluwarsa, illegal, atau rusak.

Kepala Balai Besar POM Serang, Trikoranti Mustikawati di Serang, mengatakan, selama Ramadan menggelar pengawasan pangan. Hal itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya produk pangan yang kedaluwarsa.

Baca Juga :
E-KTP Pemilih Pemula

Pengawasan fokus pada pangan olahan kemasan tanpa izin edar (TIE) atau ilegal, pangan kedaluwarsa, dan pangan rusak. "Kami juga mengawasi jajanan buka puasa atau takjil yang mengandung bahan berbahaya. Intensifikasi pengawasan pangan dilakukan bekerja sama dengan lintas sektor," kata Trikoranti.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top