Stok Beras di Jakarta Aman

Stok beras semua berasal dari lokal atau daerah-daerah penyanggah pangan (beras) DKI Jakarta.

JAKARTA - Stok pangan untuk warga Jakarta dipastikan aman untuk Ramadan dan Idul Fitri. Bahkan, stok pangan ini ditambah hingga lebih dari dua kali dari stok normal biasanya.

"Jadi clear dari kementerian pertanian stok cukup, aman dan melebihi dua kali lipat. Jadi kita kirim pesan yang jelas kepada pasar bahwa stok aman," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno, di gudang beras Tjipinang, Jakarta Timur, Rabu (16/5).

Saat ini, stok beras di Gudang Cipinang mencapai 41.227 ton. Saat Ramadan, pihaknya akan menambah stok beras sebanyak 3-5 ribu ton per hari. Sedangkan stok daging sapi saat ini mencapai 400 ribu kilogram dan daging ayam mencapai 200 kilogram. Menurutnya, PD Dharma Jaya langsung mendatangkan sapi hidup dari Nusa Tenggara Timur sebanyak 200-250 ekor dan mengimpor daging sapi beku dari Australia secara berkala.

"Bisa lihat sendiri stoknya menumpuk dan ini semua ada di total Tjipinang Food Station ini, stoknya mencapai 120 miliar rupiah, di PD Pasar Jaya ada 30 miliar rupiah dan pasar modern ada 50 miliar rupiah. Jadi, total 200 miliar rupiah kurang lebih stok kita," katanya.

Melimpahnya stok pangan ini, ucap Sandi, membuat Kementerian Pertanian melakukan ekspor untuk beberapa komoditas. Namun, harapnya, ketersediaan stok pangan yang cukup melimpah bisa menjaga kestabilan harga pangan di lapangan. Terlebih, ungkapnya, PD Pasar Jaya telah melakukan distribusi pangan secara terbuka dan berkeadilan melalui jejaringnya.

"Distribusinya terbuka semua enggak boleh semua harga Gamesenggak terantisipasi. Saya pastikan, akhir syaban menuju ke hari raya Idul Fitri stok cukup. Kedua lancar. Harga stabil dan mutunya juga yang prima yang kita awasi. Tidak boleh yang mutunya dibawah standard," tegasnya.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa program untuk menjaga kestabilan harga pangan di Jakarta. Pihaknya berkolaborasi dengan asosiasi pedagang agar membeli komoditas yang dijualnya melalui Jakgrosir PD Pasar Jaya. Dia menjamin, harga kebutuhan pokok yang dijual pada Jakgrosir jauh lebih bersaing dengan harga pasar biasanya.

"Jadi dari 153 pasar di Jakarta, ada 144 titik itu sudah kita lakukan announcing dan kemudian nanti pedagangnya bisa membeli dari pasar jaya. Jadi nanti kita akan ada dua aplikasi harga. Pertama harga grosir, kedua harga eceran. Yang harga eceran itu nanti diberikan untuk supplier konsumen," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan bazar pangan murah di beberapa titik di Jakarta. Dengan adanya bazar pangan murah ini, harga di tingkat konsumen pun bisa terjaga dengan baik. Nantinya, bazar ini akan melibatkan pedagang-pedagang di bawah koordinasi PD Pasar Jaya.

Beras Lokal

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi meyakini, wilayah-wilayah penyandang pangan DKI Jakarta masih terus akan menyuplai kebutuhan pangan di Jakarta, terutama beras. Terlebih, katanya, daerah lumbung padi akan memasuki masa panen hingga Akhir Juni nanti.

"Prediksi panen sampai dengan akhir Juni, kira-kira 8,2 juta ton nasional. Jadi, sangat aman posisinya. Selanjutnya, bagaimana kita bisa mendistribusikan ini dengan baik kepada seluruh warga DKI Jakarta dan Jabodetabek khususnya juga didistribusikan dengan baik, sehingga sampai ke masyarakat di saat yang tepat, harga yang tepat juga tentunya," tandasnya.

Sementara itu, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa stok beras semua berasal dari lokal atau daerah-daerah penyanggah pangan (beras) DKI Jakarta, yang mana selalu bersinergi dan menyuplai beras berkualitas baik untuk DKI Jakarta. Mulai dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Serang dan lainnya.

pin/P-5