Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
OCD

Stimulasi Magnet untuk Deteksi Gangguan Kompulsif Obsesif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Para peneliti telah menemukan bahwa memfokuskan stimulasi magnet non-invasif yang kuat pada area otak tertentu dapat mendeteksi gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Ini membuka jalan untuk merawat sebagian besar penderita yang tidak menanggapi pengobatan konvensional.

OCD secara luas didefinisikan sebagai pemikiran atau dorongan yang berulang, atau perilaku berulang yang berlebihan yang dirasakan individu untuk melakukan. Sekitar 12 orang dewasa dalam setiap seribu menderita OCD pada tahun tertentu, meskipun 2,3 persen orang dewasa akan menderita pada titik tertentu dalam hidup mereka.

Ini umumnya dirawat melalui terapi paparan dan pencegahan (ERP) yang membuat pasien terpapar pada obsesinya tanpa melakukan kompulsi dan pengobatan, seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI) misalnya fluoxetine (Prozac / Sarafem) atau Sertraline (Paxil), atau juga Serotonin Reuptake Inhibitors misalnya clomipramine (Anafranil), namun antara sepertiga sampai setengah pasien tidak merespon dengan baik terhadap pengobatan jenis ini.

Sementara itu, Stimulasi Magnetik Transkranial Jauh (dTMS) adalah jenis teknik stimulasi otak di mana medan magnet berdenyut dihasilkan oleh koil yang diletakkan di kulit kepala. Bidang ini mengaktifkan sirkuit neuron di area otak target, menghasilkan perbaikan gejala. Ini secara klinis digunakan untuk pengobatan beberapa kasus depresi yang sulit.

Dr Lior Carmi bersama Profesor Joseph Zohar dan Profesor Abraham Zangen, dari Pusat Medis Chaim Sheba di Israel, memimpin kelompok ilmuwan internasional dalam uji coba terkontrol acak multi-pusat (RCT) yang tersebar di 11 distrik. Sebanyak 99 pasien dengan OCD diobati dengan dTMS, atau menerima pengobatan pura-pura (perawatan palsu). Semua pasien dalam percobaan sebelumnya gagal menanggapi pengobatan antidepresan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top