Stephen Biegun Dicalonkan Jadi Wamenlu Stephen

WASHINGTON DC - Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara (Korut), Stephen Biegun, pada Kamis (31/10) ditunjuk oleh Presiden Donald Trump sebagai Wakil Menteri Luar Negeri AS yang baru.

"Biegun akan menggantikan Wakil Menteri Luar Negeri John Sullivan yang telah ditunjuk untuk menjadi Duta Besar AS untuk Russia," kata Presiden Trump.
Penunjukan Biegun ini jadi sorotan di tengah spekulasi yang berkembang bahwa Menlu Mike Pompeo akan mencalonkan diri sebagai anggota Senat untuk Kansas pada tahun depan, yang berarti bahwa Biegun bisa menjadi menggantikannya sebagai Menlu AS walau dalam waktu singkat.

Menurut seorang pejabat AS, Biegun, yang pencalonannya membutuhkan konfirmasi Senat, akan tetap menjadi perwakilan khusus di Korut, posisi yang diambilnya tahun lalu setelah pertemuan puncak pertama bersejarah Trump dengan Kim Jong-un.

Awalnya Biegun menerima tanggapan dingin dari para pejabat Korut saat para pemimpin kedua negara sedang melakukan negosiasi tatap muka langsung tentang program nuklir, karena utusan AS itu hanya berurusan mengurusi logistik pertemuan tingkat tinggi. Namun pada awal Oktober lalu, kondisi itu berubah saat Biegun bertemu negosiator utama Korut, Kim Myong-gil di Swedia.

Ditengah polarisasi yang amat mendalam di Washington DC, Biegun, 56 tahun, justru dipromosikan karena kemampuannya untuk menawarkan analisis yang meyakinkan. Sebagai seorang Republikan sejati, Biegun menghabiskan karirnya di belakang layar Kongres dan dalam pemerintahan mantan Presiden George W Bush, di mana ia menjabat dalam posisi staf senior di Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS.

Mantan Menlu Condoleezza Rice menyuarakan dukungan yang luar biasa atas dipilihnya Biegun, dengan menyatakan ia selain meruypakan diplomat yang sangat tangguh juga seorang manajer yang luar biasa. Dukungan pun disuarakan William Cohen, mantan Menteri Pertahanan di bawah pimpinan Presiden Bill Clinton, yang memuji reputasi Biegun yang tak tergoyahkan. ang/AFP/I-1