Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Stapac Selangkah Lagi Juara IBL

Foto : ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A
A   A   A   Pengaturan Font

Stapac Jakarta hanya butuh satu kemenangan lagi atas Satria Muda untuk memastikan gelar IBL.

JAKARTA - Stapac Jakarta berhasil mereguk kemenangan dalam laga final pertama IBL 2018/2019 usai berjaya di markas Satria Muda Pertamina Jakarta dan menaklukkan tuan rumah 79-68 di GOR BritAma Arena, Jakarta, Kamis (21/3) malam.

Stapac sukses menjaga catatan tak terkalahkan mereka menjadi 20 pertandingan beruntun musim ini disokong raihan doble-double 21 poin dan 12 rebound Savon Goodman diikuti 18 poin dari Kendal Yancy, 12 poin Mei Joni dan 11 poin Widyantaputra Teja.

Sedangkan bagi Satria Muda, Hardianus jadi pengoleksi angka terbanyak lewat 17 poin, diikuti Arki Dikania Wisnu 16 poin dan Dior Lowhorn double-double dengan 14 poin serta 15 rebound.

Kemenangan itu praktis menjadi modal berharga bagi Stapac saat melakoni laga final kedua di GOR C'Tra Arena, Bandung, pada Sabtu (23/3) hari ini.

Jika berhasil menang juga di final kedua, tim besutan Giedrius Zibenas berhak menyandang gelar juara IBL 2018-2019. Sedangkan jika Satria Muda merebut gim kedua, maka final akan dilanjutkan dengan laga ketiga sehari berselang di lokasi yang sama.

"Start kami terlalu lembek, saya sempat kecewa. Namun anak-anak kemudian bermain disiplin dan berhasil menghentikan mereka," kata Pelatih Stapac, Giedrius Zibenas usai pertandingan.

Zibenas menjelaskan seluruh tim belum bisa merayakan kemenangan pertama. Karena masih ada laga kedua yang harus dihadapi para pemainnya. "Kami belum boleh merayakan, gim eliminasi masih sangat berat. Harus istirahat dan siap untuk tim berikut," ujar Zibenas.

Diakui Zibenas, rebound dan pertahanan menjadi kunci kemenangan timnya. Mereka bisa menjaga ketat pemain lawan yang bermain menyerang. "Lawan bermain menyerang namun anak anak mampu melakukan penjagaan dengan bagus. Kredit untuk semua pemain saya," ujarnya.

Pemain Stapac, Savon Rafiyq Goodman mengaku senang atas kemenangan yang diraih timnya pada pertandingan pertama. "Senang bisa menang tapi masih ada gim eliminasi. Kami tak boleh lagi bermain lembek," kata Savon.

Sebelum laga, Kaleb Ramot Gemilang dinobatkan sebagai Most Valuable Player IBL Pertamax 2018-19. "MVP tak menjadi beban bagi saya. Saya hanya jalankan instruksi dari pelatih," kata Kaleb Ramot Gemilang.

Goodman sempat ditarik keluar pada saat pertandingan menyisakan waktu dua menit 16 detik, untuk digantikan Vincent Rivaldi Kosasih. Ketika meninggalkan lapangan, Goodman sudah membukukan raihan dwiganda 21 poin dan 12 rebound dalam 31 menit dan 37 detik melantai. Hal itu sebagai langkah agar pilar Stapac itu bugar di final kedua.

Tetap Optimistis

Sementara Pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh mengaku seluruh pemain tak bisa keluar dari pressure di pertandingan. Banyak kesalahan kecil yang dilakukan mereka di lapangan. "Anak anak tak bisa keluar dari pressure. Banyak sekali hal hal kecil yang harus diperbaiki seperti turn over," tutur Youbel.

Meski demikian, Youbel tak kehabisan optimisme kendati timnya menelan kekalahan di kandang. "Puji Tuhan masih ada dua gim ke depan," kata Youbel.

Pernyataan itu menggambarkan optimisme masih dimiliki oleh Youbel kendati timnya dihadapkan pada situasi harus menang dalam laga kedua final di GOR C'Tra Arena, Bandung, Sabtu (23/3). Youbel justru menilai timnya tidak berada dalam tekanan di C'Tra Arena nanti.

"Hari ini kami memang agak enggak bisa keluar dari pressure. Agak sedikit berat di awal, semoga di Bandung kami bisa lebih lepas. Mustinya enggak ada pressure di gim kedua," ujar Youbel.

Bagi Youbel, laga final pertama lebih penuh tekanan bagi Satria Muda selain karena tampil di markas sendiri, juga mereka menanggung beban sebagai juara bertahan kompetisi. jon/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top