Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Stadion dan Penyelenggaraan Sepak bola Ramah Perempuan dan Anak Harus Diwujudkan

Foto : antarafoto

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga, mendorong terwujudnya stadion dan penyelenggaraan pertandingan yang memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak. Semua pihak harus bersama-sama menghadirkan hal tersebut.

"Penyelenggara pertandingan harus memiliki panduan atau protokol perlindungan bagi kelompok rentan, khususnya anak-anak termasuk juga perempuan dan penyandang disabilitas," ujar Bintang, dalam keterangannya, di Jakarta.

Dia merasa prihatin dan rasa duka mendalam terhadap korban meninggal dunia usai pertandingan Liga 1 antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) lalu. Terlebih terdapat korban perempuan dan anak dalam kerusuhan tersebut.

Dia berharap kejadian seperti itu tak lagi terulang. Menurutnya, edukasi kepada suporter kembali harus dimasifkan.

"Agar ke depannya kegiatan menonton laga sepakbola yang digandrungi berbagai usia dan kalangan dapat dinikmati tanpa harus ada kekhawatiran," jelasnya.

Evaluasi Total

Lebih lanjut, Bintang mendorong, seluruh pihak terkait mengevaluasi total terkait penilaian risiko stadion dan mitigasi kondisi darurat di stadion bila terjadi kerusuhan serta faktor keamanan terhadap penonton. Menurutnya, fasilitas stadion harus mendukung hadirnya penonton perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas dengan melengkapi fasilitas petunjuk, seperti larangan merokok dan larangan lain yang dapat memicu terjadinya kerusuhan.

"Selama ini, faktor keamanan penonton perempuan dan anak-anak sudah menjadi sorotan. Untuk itu perlu dilengkapi dengan protokol yang dapat menjadi panduan dalam menjamin keamanan dan keselamatannya," katanya.

Dia menyebut, keamanan penyelenggaraan pertandingan sepakbola bagi perempuan dan anak harus dimulai dari mulai proses pembelian tiket hingga penonton meninggalkan stadion usai pertandingan. Dia berharap ada kerja sama seluruh pihak, mulai dari federasi, pemerintah, klub, dan suporter untuk mewujudkan pertandingan yang ramah bagi kelompok rentan.

"KemenPPPA juga mendorong setiap orang tua dapat memastikan anak-anak yang diajak menonton pertandingan sepakbola benar-benar dalam suasana yang nyaman dan aman, baik sebelum, selama atau sesudah pertandingan dilaksanakan," tambahnya.

Bintang menekankan, semestinya pertandingan sepakbola menjadi tontonan yang menghibur, menyenangkan, dan aman bagi penontonnya, jauh dari tindak kekerasan dan membawa prinsip kompetisi yang sehat. Menurutnya, wajar jika olahraga sepakbola menjadi tontonan yang juga sangat menarik bagi perempuan dan anak-anak.

"Namun demikian, tentu ada faktor-faktor risiko bagi keselamatan perempuan dan anak pada setiap kegiatan. Oleh karena itu, dalam setiap pertandingan sepakbola perempuan dan anak sebagai kelompok rentan harus mendapatkan perlindungan," tandasnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top