Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Spanyol Hancurkan Jerman

Foto : CRISTINA QUICLER / AFP

MENANG TELAK I Pemain tengah Spanyol, Rodrigo Hernandez merayakan golnya bersama rekan-rekan setim saat melawan Jerman pada laga UEFA Nations League di La Cartuja stadium, Seville, Rabu (18/11) WIB. Spanyol menang telak 6-0 atas Jerman.

A   A   A   Pengaturan Font

SEVILLE - Spanyol secara menakjubkan meraih kemenangan besar 6-0 saat menjamu Jerman pada laga pemungkas Divisi A Grup 4 (A4) di Stadion Cartuja, Sevilla, Rabu (18/11) WIB. Kemenangan menakjubkan itu mengirim Spanyol ke semifinal Nations League. Sebaliknya, bagi Jerman ini menjadi kekalahan terburuk dalam 89 terakhir.

Jerman belum pernah kalah telak sejak takluk dari Austria dengan skor yang sama dalam pertandingan persahabatan pada 1931. "Itu menyakitkan," ujar gelandang Jerman Toni Kroos. "Tim Spanyol menunjukkan kepada kami di setiap kesempatan bagaimana itu harus dilakukan - dengan dan tanpa bola," sambungnya.

Serge Gnabry menambahkan: "Tidak ada alasan. Sekarang kami tahu di mana kami berdiri."

Spanyol tampil bagus dengan memanfaatkan buruknya penampilan Jerman di Seville. Ferran Torres mencetak hattrick brilian untuk membenarkan reputasinya sebagai salah satu pemain yang memiliki prospek bagus.

Alvaro Morata dan Rodri juga mencetak gol untuk menjadikan kedudukan 3-0 bahkan sebelum jeda. Meski Sergio Ramos harus digantikan Eric Garcia karena cedera hamstring, Jerman gagal membobol pertahanan tuan rumah.

Sebaliknya, Torres mencetak dua gol lagi dan Mikel Oyarzabal menambah gol keenam untuk memberikan kekalahan terberat kedua Jerman, satu-satunya yang lebih buruk adalah kekalahan 9-0 di tangan tim Amatir Inggris pada tahun 1909.

Joachim Loew membawa Jerman memenangkan Piala Dunia pada tahun 2014. Tapi setelah 14 tahun bertugas dia akan berada di bawah tekanan serius setelah dipermalukan seperti ini. "Itu adalah malam di mana kami tidak melakukan apa pun dengan baik," ujar Loew. "Kami kalah dalam setiap pertempuran penting," sambungnya.

Ditanya apakah pekerjaannya terancam, Loew mengatakan: "Saya percaya para pemain. Mereka adalah tim muda. Saya tidak khawatir dengan pekerjaan saya."

Di sisi lain, itu menjadi kinerja yang memuaskan bagi timnas Spanyol di bawah Luis Enrique yang memberi mereka harapan menjadi pesaing pada Piala Eropa musim panas mendatang.

Spanyol bergabung dengan Prancis di babak empat besar UEFA Nations League, yang akan dimainkan pada Oktober tahun depan. "Itu salah satu pertandingan terbaik dan terlengkap tim nasional Spanyol," ujar Luis Enrique.

Ramos akan kembali ke Real Madrid untuk menjalani perawatan, menjelang beberapa pekan penting untuk klubnya. Gelandang Real Betis, Sergio Canales juga mengalami masalah hamstring. "Cederanya ringan dan saya berharap mereka akan absen dalam waktu yang singkat," jelas Luis Enrique.

Hari yang Kelam

Loew mengakui kekalahan itu adalah hari yang gelap bagi Jerman. "Ini hari yang gelap bagi kami," ujar Loew setelah kekalahan terberat Jerman sejak kalah 6-0 dari Austria di Berlin pada 1931.

"Kami benar-benar kehilangan rencana kami setelah kami tertinggal 1-0 dan Spanyol mengambil peluang mereka. Tidak ada yang berhasil, baik dalam pertahanan maupun serangan," sambungnya.

"Kami meninggalkan ruang yang sangat besar, ada kurangnya komunikasi di antara para pemain," tandasnya.

Kemenangan itu dua kali lipat dari kekalahan terburuk Loew sebelumnya sebagai pelatih Jerman, ketika tim asuhannya kalah 3-0 dari Republik Ceko pada 2007 dan dari Belanda pada 2018. Kekalahan terburuk dua tahun setelah bencana Piala Dunia 2018 ketika Jerman gagal melaju dari babak grup adalah krisis terbesar dalam 14 tahun era kepelatihan Loew.

Pelatih berusia 60 tahun itu menegaskan dia masih bisa membalikkan keadaan dengan tujuh bulan sebelum Piala Eropa dimulai pada bulan Juni 2021. Jerman menghadapi Prancis dan Portugal, juara bertahan dunia dan Eropa, di grup mereka. "Tentu saja," ucap Loew ketika ditanya apakah dia ingin bertahan, dengan kontrak FA Jerman tersisa dua tahun.

"Merupakan tugas kami untuk melihat ini dan menanyakan apa yang dapat kami lakukan dengan lebih baik. Kami terbaik kedua di lini, itu adalah hari yang kelam, kami harus segera berbenah," sambungnya. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top