Sosrokartono, Kakak dan Inspirator Kartini
Filosofi lainnya yang istilah "mandor klungsu" yang sering digunakan untuk menyebut diri sendiri. Klungsu artinya biji asam. Bentuknya kecil, tapi keras (kuat). Ketika ditanam dan dirawat sebaik-baiknya, akan menjelma sebuah pohon yang besar-kekar, berdaun rimbun, dan berbuah lebat. Nilai filosofisnya, dari pohon sampai bijinya, semua dapat dimanfaatkan. Selain itu, mempunyai sifat kokoh dan tegar. Sejatinya, manusia harus memiliki sifat seperti pohoh tersebut.
Kartono banyak menjalani tirakat, berpuasa, dan tidur berhari-hari. Dengan kemampuan spiritualnya, Kartono membuka rumah pengobatan di Bandung. Pengobatannya hanya menggunakan media air putih dan rajah bertuliskan alif. Tidak jarang, penyakit yang tidak dapat disembuhkan dokter, sembuh di tangan Kartono (hlm 204).
Hal ini tidak jauh beda dengan penjelasan Pramoedya Ananta Toer dalam karya berjudul Panggil Aku Kartini Saja. Pram menggambarkan kelebihan Kartono sebagai spritualis sejati. Bahkan, Pram mengutip kesaksian seorang dokter yang menyaksikan Kartono menyembuhkan wanita melahirkan yang menurut para dokter tak tertolong lagi. Wanita itu sembuh setelah minum air putih yang diberikan Kartono.
Buku ini menjelaskan secara lengkap riwayat hidup dan pemikiran-pemikiran Sosrokartono. Ini mulai dari pemikiran budaya sampai filsafatnya diuraikan dengan sangat komprehensif.
Diresensi Nadiya Madaniya, Pustakawan Malik Ibrahim Malang
Komentar
()Muat lainnya