Sosrokartono, Kakak dan Inspirator Kartini
ISBN : 9786027926424
Lahir di pedalaman Jepara, dari seorang Ibu biasa, namun dalam diri Sosrokartono mengalir darah ningrat dari Bapaknya. Hanya selisih dua tahun dari adiknya, Raden Ajeng Kartini. Benang kehidupannya seakan melipir sunyi. Ketika sejarah mencatat dengan tinta emas Kartini, Kartono memilih jalannya sendiri sebagai poliglot, penguasa 26 bahasa asing dan 10 bahasa Nusantara.
Tidak banyak yang tahu tentang biografi Sosrokartono (Kartono), kakak kandung sekaligus inspirator Kartini dan guru spiritual Presiden Sukarno ini. Kebesaran nama Kartini sebagai Pahlawan Nasional membuat masyarakan lupa akan peran pria jenius ini.
Buku ini coba mengembalikan memori pembaca bahwa dulu ada sosok yang turut berjasa pada negeri dengan menjadi inspirator para pendiri-pendiri republik. Sosrokartono merupakan pelajar pertama Hindia yang menuntut ilmu ke Belanda dan wartawan Perang Dunia I sarat misteri, hingga pulang ke Tanah Air demi mengabdikan diri (hlm 65). Karena kecerdasan dan kejeniusannya, tidak sedikit para tokoh muda pergerakan dan anak-anak emas zamannya, seperti Bung Karno, menjadikannya guru politik.
Tidak mengherankan, bila Sosrokartono menjadi guru spiritual para pendiri negara karena dia memiliki ajaran-ajaran sangat filosofis. Contoh ungkapan Kartono yang terkenal, "Sugih tanpa bandha. Digdaya tanpa aji. Nglurug tanpa bala. Menang tanpa ngasorake." Kalimat ini berarti kaya tanpa harta. Sakti tanpa jimat. Menyerbu tanpa pasukan. Menang tanpa merendahkan yang dikalahkan. Ungkapan ini mencerminkan pemikiran Kartono penuh nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas tinggi (hlm 147).
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya