Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mudik Lebaran -- 203 Ribu Kendaraan Masuk Ibu Kota pada Puncaknya

Sosialisasi Strategi Arus Balik

Foto : ANTARA/Oky Lukmansyah

Personel kepolisian memberikan petunjuk jalan saat pengalihan arus lalu lintas di pintu keluar tol Tegal, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (23/4). Satlantas Polres Tegal pada hari kedua Lebaran mengalihkan kendaraan yang keluar di pintu tol Tegal ke arah utara Kota Tegal akibat padatnya arus kendaraan di jalur tengah ke arah Purwokerto.

A   A   A   Pengaturan Font

Sejumlah strategi pengaturan arus mudik dan balik tidak akan berjalan maksimal, bila tidak terinformasikan secara baik kepada masyarakat.

JAKARTA - Pakar transportasi, Tri Basuki Joewono, mengatakan jalur alternatif bagi pemudik harus terus disosialisasikan. Hal tersebut untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pemudik saat arus balik.

"Informasi lintasan dan alternatif-alternatif yang tersedia perlu terus disampaikan sehingga pelaku perjalanan akan lebih baik dalam menyusun rencana perjalanan," ujar Tri, kepada Koran Jakarta, Senin (24/4).

Rektor Universitas Parahyangan terpilih periode 2023-2027 itu menilai hal tersebut dapat membantu menyebarkan pemudik pada tempat dan waktu yang lebih tersebar. Menurutnya, arus balik akan terjadi dengan distribusi yang agak berbeda dengan arus mudik.

Tri mengatakan ada keleluasaan para pemudik untuk memilih waktu perjalanan kembali ke tempat asal. Walaupun puncak perjalanan di sekitar tanggal 24, 25, 26 akan tinggi, memperhatikan pula hari libur di tanggal 1 Mei, maka para pemudik akan lebih keleluasan memilih waktu.

"Antisipasi arus balik diperlukan dengan memanfaatkan informasi di saat arus mudik, lalu melakukan persiapan untuk mengantisipasinya. Salah satu contohnya adalah penyiapan lajur-lajur alternatif sebagai antisipasi saat lajur utama telah dipenuhi pemudik," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top