Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Wirausaha

Sosialisasi Pembiayaan WP Belum Maksimal

Foto : koran jakarta/teguh rahardjo

PEMBIAYAAN WIRAUSAHA - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan (tengah) saat menjadi pembicara pada acara Forum Grup Diskusi dengan tema “Wirausaha Pemula vs Pembiayaan” di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Rully menegaskan, akan terus menggelorakan sosialisasi pembiayaan bagi wirausaha pemula.

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Sosialisasi pembiayaan bagi wirausaha pemula (WP) akan terus digelorakan. Sebab, program yang sangat strategis ini belum tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Wirausaha Pemula Vs Pembiayaan, di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Rully mengajak seluruh komponen termasuk Gerakan Koperasi untuk intens menyosialisasikan adanya skim pembiayaan bagi UMKM dan wirausaha pemula itu. "Tujuannya, agar pelaku UMKM dan wirausaha pemula dapat mengetahui sumber-sumber pembiayaan bagi pengembangan usahanya," tandasnya.

Dengan derasnya sosialisasi pembiayaan, Rully meyakini pelaku KUMKM menjadi kuat untuk bersaing. "Ini juga menjadi bagian dari penguatan ekonomi rakyat," ujar dia.

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Yuana Sutyowati menambahkan, pemberdayaan UMKM tidak bisa dilakukan secara One Man Show, di mana ada 23 kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Menko Perekonomian yang melakukan program tersebut. "Kita juga sudah bersinergi dengan kalangan akademisi, saat ini sudah ada MoU dengan 59 perguruan tinggi di Indonesia," kata Yuana.

Ia menyebutkan, baru sekitar 19,94 persen UMKM di Indonesia yang mampu mengakses pembiayaan dari sektor perbankan. Artinya, masih banyak UMKM terlebih lagi wirausaha pemula (mikro) yang belum menikmati akses perbankan. "Ada banyak lembaga keuangan alternatif untuk membiayai UMKM dan wirausaha pemula, tidak hanya perbankan. Salah satunya adalah koperasi", tegas Yuana.

Apalagi, lanjut Yuana, kehadiran koperasi memang untuk mendukung usaha dari anggotanya (UMKM). Saat ini, di Indonesia ada sekitar 20.852 unit Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang bisa dijadikan sandaran permodalan bagi UMKM dan wirausaha pemula. "Di Kemenkop dan UKM juga ada program skim khusus bagi startup capital. Pasalnya, kami menyadari, aspek modal menjadi bagian penting untuk peningkatan usaha", kata Yuana seraya menyatakan, periode 2011-2018 sudah ada sebanyak 20 ribu lebih wirausaha pemula yang mendapat program WP dari Kemenkop dan UKM.

Untuk tahun 2019, kata Yuana, pihaknya mentargetkan sebanyak 2500 orang wirausaha pemula dengan total dana sebesar 30 miliar rupiah. "Masing-masing wirausaha pemula bisa mendapat bantuan permodalan hingga maksimal 12 juta rupiah", imbuh Yuana.

Jangan Takut

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB, Benny Ruswandi, meminta generasi muda tidak takut melangkah menjadi seorang wirausaha. "Tugas Bank BJB bikin mereka para wirausaha pemula untuk berani melangkah. Kita memiliki program pembiayaan yang sifatnya pemberdayaan ekonomi masyarakat terpadu. Sudah banyak wirausaha pemula yang kita bina," tambahnya.

Kendati demikian, Benny mengakui ada beberapa tantangan yang membelit para wirausaha pemula. Di antaranya, unbankable, kesulitan pemasaran, hingga masih rendahnya pemahaman bisnis. "Kita bina mereka hingga usaha mereka fisible, dan juga bankable," ujar dia.

Sementara Kepala Area Bandung Bank BRI, Ismanto mengungkapkan animo wirausaha di Bandung mengakses KUR terbilang tinggi. Tahun ini, KUR ditargetkan sebesar 9,7 triliun rupiah, dan hingga Mei 2019 sudah tersalurkan sebesar 3,6 triliun rupiah. "Kita ada sekitar 608 BRI Unit yang bisa melayani UMKM mengakses KUR di Bandung. Selain itu, KUR juga diharapkan melahirkan usaha-usaha mikro baru," kata Ismanto.

tgh/E-3

Komentar

Komentar
()

Top