Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sosialisasi Hasil Riset GRS, AII Gelar Seminar Perdana "Prospek Industri Hilir Sawit ke Depan"

Foto : Istimewa

AII menggelar seminar perdana dengan topik “Prospek Industri Hilir Sawit Ke Depan”.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Asosiasi Inventor Indonesia (AII) menggelar seminar perdana dengan topik "Prospek Industri Hilir Sawit Ke Depan". Kegiatan ini bagian dari sosialisasi hasil invensi yang sudah dievaluasi dan divaluasi dari kegiatan pertama, yang kemudian disajikan dalam seminar dengan target audiensi pengusaha dan dunia industri.

Dalam pidato pembukaannya, Ketua Umum AII, Prof. Didiek Hadjar Goenadi mengatakan, seminar ini diselenggarakan oleh AII sebagai bagian dari kegiatan promosi teknologi yang sudah dievaluasi dan divaluasi dari kegiatan pertama, kemudian disajikan dalam acara seminar.

"Topik seminar ini disesuaikan dengan teknologi yang dipromosikan yaitu di bidang hulu (orientasi produktivitas) dan bidang hilir (orientasi pengembangan produk baru)," jelas Prof. Didiek kepada wartawan usai seminar di Jakarta, kemarin.

Pemateri yang hadir tidak hanya Tim Ahli Internal AII dan Tim Ahli Eksternal, tetapi juga kalangan pengusaha dan para inventor serta wartawan yang meliput dan pemerintah melalui BPDPKS.

Seminar AII Teknologi Hasil Riset GTS 2021-2023 ini rencananya akan diselenggarakan dua kali. Seminar pertama dilaksanakan pada Selasa, 20 Agustus 2024 di Hotel Aston Simatupang, Jakarta.

Peserta yang datang diperkirakan berjumlah 50 orang. Bahasan utama seminar, menampilkan 16 invensi tersebut di atas secara lebih detail. Dengan menghadirkan perwakilan industri, diharapkan acara ini dapat mempercepat dan memperluas komersialisasi hasil riset yang didanai oleh BPDPKS.

Sedangkan pematerinya adalah Kepala Divisi Direktorat Penyaluran Dana BPDPKS Arfie Thahar, mewakili Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Zaid Burhan Ibrahim.

Dalam paparannya yang berjudul "Dukungan Dana Sawit Untuk Program Grant Riset Sawit", Arfie menyatakan, diperlukan sinergi antara pemerintah baik sebagai lembaga pendanaan riset maupun sebagai regulator produk hasil riset, industri atau perusahaan swasta dan lembaga penelitian/perguruan tinggi untuk mendorong hilirisasi sehingga produk hasil riset dapat segera dikomersialisasikan.

"Diperlukan lembaga yang berfungsi untuk mengkolaborasikan dan mensinergikan hilirisasi dan mempercepat komersialisasi," kata Arfie.

Sedangkan pemateri selanjutnya, Ketua Komite Perkebunan APINDO Harry Hanawi yang menyampaikan materi berjudul "Biodiesel Indonesia." Banyak manfaat biodiesel Indonesia di antaranya ketahanan dan kemandirian energi melalui Program Mandatori Biodiesel sejak tahun 2014; Program Mandatori Biodiesel didasari neraca perdagangan yang negatif dan ketergantungan impor BBM; Kebijakan B35 ditargetkan menyerap 13,41 juta kiloliter biodiesel; Mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 35 juta ton CO2.

"Selain itu manfaat Biodiesel adalah menaikkan penghasilan pajak pemerintah melalui PPH Badan dan PPN dan produk biofuel lain, SAF dan Renewable Gasoline," kata Harry Hanawi yang juga menjabat sebagai Direktur di PT Smart Tbk.

Tidak ketinggalan pada seminar perdana ini, Chairman of Indonesian Palm Oil Board ( IPOB ) Sahat M. Sinaga yang menyampaikan materi berjudul "Reposisi Minyaksawit Indonesia dari Loyang ( CPO) jadi Emas ( DPMO ) via Inovasi Teknologi ( Hulu-Hilir) Industri Sawit".


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top