SOS! Libur Lebaran 2021 Kamar Hotel di Yogya Hanya Terisi 5 Persen, 53 Hotel dan Restoran Gulung Tikar

YOGYAKARTA - Pandemi Covid-19 benar-benar menghantam dunia perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bayangkan, akupansi atau tingkat keterisian kamar selama libur Lebaran di DIY hanyalah 5 sampai 7 persen, padahal libur Lebaran di tahun-tahun sebelum pandemi wisatawan sampai sulit mencari kamar hotel apalagi hotel berbintang.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengakui sulit sekali untuk bertahan mengingat okupansi hotel saat libur Lebaran kemarin hanya di angka 5 hingga 7 persen.

"Ini benar-benar SOS kita hidup sulit mati ya belum. Bayangkan, kita berharap Lebaran bisa menolong karena baru saja membayar karyawan. Ternyata zonk hanya lima sampai tujuh (persen) karena ada penyekatan dan sebagainya itu. Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah dan selalu mendadak itu yang menyebabkan mereka tidak kuat," paparnya saat dihubungi Koran Jakarta, Sabtu (22/5).

Deddy mengatakan, setelah satu tahun pandemi Covid-19, sebanyak 53 hotel dan restoran memilih tutup permanen karena tak bisa menutup overhead bulanan. Tahun lalu ada 50 hotel dan restoran yang tutup sedangkan tahun ini tambah 3 lagi. Selain itu masih ada 100 hotel dan restoran lagi yang memilih tutup sementara selama pandemi Covid-19. Saat ini hanya tersisa 180 hotel dan restoran yang tersisa di DIY.

"Ini intinya kebijakan pemerintah pusat yang tidak jelas dan berubah-ubah. Bayangkan kita sudah siapkan program untuk sambut Lebaran kan 3 bulan sebelumnya. Lalu tiba-tiba pemerintah keluarkan kebijakan penyekatan. Hancur sudah kita. Pemerintah kalau punya kebijakan kan harus ada solusi, jangan main seenaknya korbannya kan jadi banyak," kata Deddy.