Solusi Mutakhir untuk Mengurangi Polusi Sampah
Foto: istimewaInggris menjadi salah satu negara yang terus mengkampanyekan darurat sampah plastik. Limbah sampah plastik sudah sangat membahayakan satwa liar dan juga laut.
Karena itu, mereka terus mencari terobosan bagaimana mengganti penggunaan plastik ini dengan bahan bahan yang ramah lingkungan.
Penemuan yang diciptakan Universitas Warwick mengenai bioplastik tersebut disambut dengan baik. Bahkan, mereka berharap segera direalisasikan produksinya.
Dr Tim menjelaskan, bioplastik bisa menjadi solusi untuk polusi sampah karena bahan plastik dari jerami gandum tersebut bisa mengedit gen Rhodococcus jostii, sebuah bakteri yang ditemukan di tanah yang dapat memecah lignin.
Dengan mengutak-atik DNA mikroba ini, para ilmuwan dapat membuatnya memproduksi lebih enzim yang mengubah lignin menjadi produk baru yang dapat digunakan untuk membuat bioplastik. "Ini bisa kaku, bisa ditekuk atau dibuat menjadi plastik yang jelas, sehingga bisa digunakan dalam banyak jenis kemasan makanan," urai Dr Tim.
Proses pengeditan gen tersebut menggunakan 'alat' molekuler yang memungkinkan para ilmuwan untuk secara tepat memotong dan mengganti segala jenis materi genetik dengan cepat dan murah.
Perusahaan Inggris, Biome Technologies turut berpartisipasi dan sedang mengembangkan cara untuk menggunakan teknologi edit gen tersebut agar dapat pula mengedit bakteri E.coli untuk memanen katalis yang digunakan serta dapat mempercepat reaksi kimianya.
Jika pengembangan metode edit gen ini berhasil, hal tersebut akan memungkinkan pengambilan lebih cepat mata rantai molekul pada gula atau selulosa guna menciptakan plastik biodegradable yang sama.
Ahli biologi Profesor Simon McQueen-Mason, menambahkan, bahwa karbon yang ditemukan di alam membuka jalan menuju pengganti alami untuk plastik polietilena tereftalat (PET) yang sekarang digunakan dalam botol air.
"Di pabrik sebanyak 50 kilo ton PEF (pengganti PET) dapat menghasilkan plastik yang cukup untuk menggantikan 50 persen dari semua botol minum yang digunakan di Inggris nantinya,"ujar Simon. yun/E-6
Redaktur:
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 2 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- 3 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
- 4 Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
- 5 Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol
Berita Terkini
- Bumi Punya 'Bulan Mini' yang Bergerak Cepat Mendekat ke Bumi pada Januari Nanti
- BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Buntut Spanduk Kontroversial
- Bali Dikategorikan Destinasi Tak Layak Dikunjungi, Komisi VII DPR Minta Pemangku Kepentingan Turut Evaluasi Wisata di Bali
- Pesawat Kargo DHL Jatuh Menabrak Sebuah Rumah di Lithuania, 1 Orang Tewas
- Ansar Ahmad Sebut Gen Z Pegang Peran Krusial Bangun Kepri Lebih Maju