Solusi Daur Ulang Kemasan untuk Perangi Sampah
Sampah masih menjadi permasalahan besar di dunia. Tercatat, saat ini setiap orang di Indonesia menghasilkan rata-rata 0,7 kilogram sampah per hari. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menyatakan bahwa timbunan sampah di seluruh Indonesia pada 2017 mencapai 65,8 juta ton per tahun.
Di Jakarta, dikatakan bahwa ada 6.500 sampai 7.000 ton volume sampah yang dihasilkan per hari dikarenakan adanya peningkatan populasi penduduk dan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Untuk pengelolaan sampah sebenarnya telah memiliki peraturan, yaitu Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yang menargetkan dapat mengurangi sampah sebesar 30 persen pada 2025 dan bisa menangani tumpukan sampah sebesar 70 persen pada 2025. Namun, masalah sampah bukan hanya permasalahan pemerintah semata. Berbagai sektor harus saling bahu membahu menangani persoalan ini.
Pada Forum Ekonomi Dunia, beberapa waktu lalu di Davos, Swiss, berbagai perusahaan besar swasta seperti Procter and Gamble, Unilever, Nestle, PepsiCo, Danone, Mars Petcare dan Mondelez International, berinisiatif mengadakan suatu program guna mengurangi jumlah sampah plastik. Program yang bernama Loop itu memiliki sistem daur ulang yang terinspirasi dari sistem pengantaran susu di awal era 1960-an, di mana para pengantar susu mengantarkannya dan mengambil kembali botol
Komentar
()Muat lainnya