Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Solksjaer Bilang DNA Setan Merah Tak Kenal Kata Menyerah

Foto : (AFP/OLI SCARFF)

Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan leg pertama 16 Besar Liga Europa melawan AC Milan di Old Trafford, Manchester, Inggris, 11 Maret 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON- Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer menandaskan menyerah dalam perburuan gelar juara Liga Premier "tidak ada dalam DNA kami" sekalipun mereka nyaris mustahil menyalip pemuncak klaseman Manchester City.

United bakal menjamu Burnley yang terancam degradasi Minggu (18/4) pekan ini, dengan bekal posisi kedua dalam klasemen yang saat ini terpaut 11 poin dari City tetapi menyimpan satu pertandingan lebih banyak.

Pelatih asal Norwegia itu yakin timnya sudah dalam jalur yang benar tetapi mengakui sulit sekali merebut gelar juara liga yang ke-21 kalinya.

"Tentu saja kami tidak akan pernah menyerah," kata Solskjaer setelah timnya menang agregat 4-0 melawan Granada dalam perempat final Liga Europa untuk mengadapi AS Roma dalam partai semifinal.

"Man United tidak akan pernah menyerah. Klub ini memiliki terlalu banyak kemunduran dan terlalu banyak mengalami kebangkitan besar dalam DNA kami. Menyerah itu tak ada dalam DNA kami," tandas Solksjaer.

"Tetapi apakah ini realistis? Tidak, kemungkinannya kecil karena ketika Anda menghadapi tim sekonsisten Man City, Anda tak bisa berharap mereka kalah tiga pertandingan dari enam laga terakhirnya."

United di ambang finis empat besar dua kali berturut-turutnya yang pertama sejak Alex Ferguson pensiun saat MU berstatus juara pada 2013.

Mereka juga mati-matian merebut trofi pertamanya sejak menjuarai Liga Europa sewaktu diasuh Jose Mourinho pada 2017.

"Tentu saja, urutan ketiga tahun lalu, kedua tahun ini jika itu yang kami bisa dan kian dekat ke sebuah trofi, adalah kemajuan," kata Solskjaer seperti dikutip AFP. "Itu bukan akhir perjuangan."

"Akhir perjuangan adalah tentunya menjuarai liga. Tetapi saat ini kami tidak dalam era Sir Alex. Kami mengalami periode transformasi sejak dia pergi, yang selalu akan terjadi karena tak ada yang sempurna. Tak akan pernah ada."


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top