Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Soal Perbedaan Awal Ramadan, Pakar: Sebaiknya Gunakan Kalender Islam Global Pemersatu

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Mantan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof Hamka (UHAMKA) Tono Saksono dalam Webinar ICMI ORWIL Jawa Tengah yang diikuti secara daring di Jakarta, Sabtu (16/4).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mantan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof Hamka (UHAMKA) Prof. Dr. Ir Tono Saksono mengatakan penggunaan kriteria baru ImkanurRukyat (IR) lokal pada awal Ramadhan 2022 adalahscientific blunderyang harus diperbaiki.

"Akibatnya umat Islam di ASEAN akan beribadah sekitar 12 jam lebih lambat daripada saudara Muslim yang ada di Benua Amerika dan Eropa. Subuhnya, terawehnya, puasanya itu hanya berlaku satu bulan saja, nanti Syawal kita balik lagi lebih awal. Itu adalah bukti anomali, itu adalah blunder," kata Tono dalam Webinar ICMI ORWIL Jawa Tengah, yang diikuti secara daring di Jakarta, Sabtu (16/4).

Secara bahasa, Imkanur Rukyat adalah mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal.

Tono menuturkan kriteria yang diterapkan seperti ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) itu, telah menyebabkan kalender umat islam menjadi kacau balau karena hilal yang harus di rukyah saat memasuki waktu magrib di wilayah lokal.

Umat Muslim di ASEAN pun terpaksa menjalankan ibadah puasa lebih lambat 12 jam dibandingkan dengan umat Muslim di Eropa maupun Amerika. Padahal, hilal di ASEAN sudah jauh lebih besar selama subuh pada 2 April 2022 lalu dan umat Muslim ASEAN dapat berpuasa 12 jam lebih awal.

Secara statistik, kelemahan pada kriteria itu juga terletak pada biasnya data-data yang digunakan pemerintah untuk melihat hilal dan lemahnya metodologi yang dipakai.

Menurut Tono, apabila pemerintah terus memaksa untuk mempertahankan kriteria yang dibuat MABIMS, umat Muslim tidak akan pernah memiliki kalender Islam yang baik dan dapat diterapkan secara serentak di seluruh dunia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top