Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Soal Lonjakan Mudik Lebaran, Wapres Ungkap Pemerintah telah Mengkaji dan Mengantisipasi

Foto : wapresri.go.id

Wapres Ma'ruf Amin saat pengukuhan KDEKS Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Claro, Kendari, Kamis (21/3/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

KENDARI - Kementerian Perhubungan memprediksi sekitar 193 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024. Angka ini cenderung meningkat dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun 2023, yaitu 123 juta orang.

Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin mengatakan, fenomena ini telah dikaji dan dipersiapkan oleh Pemerintah. Ia menyebut pengaturan sejumlah aspek pendukung mudik akan menjadi fokus perhitungan Pemerintah.

"Terkait itu [kenaikan jumlah pemudik] saya kira tahun ini lebih besar dari tahun yang lalu dan itu sudah diantisipasi melalui Sidang-sidang Kabinet, baik yang menyangkut keamanan, transportasi, dan ketersediaan untuk pengangkutan," jawab Wapres kepada awak media di Kendari, Kamis (21/3).

Terkait melonjaknya jumlah pemudik periode ini, Wapres mengimbau masyarakat untuk selalu mengedepankan keamanan diri. Pemerintah juga telah menyiapkan rencana-rencana pengamanan mudik.

"[Saya] mengimbau untuk tidak menggunakan motor karena berbahaya dan berbagai antisipasi yang lainnya baik dari Kepolisian, Kementerian Perhubungan, itu semuanya sudah disiapkan oleh Pemerintah," ungkap Wapres.

Wapres menilai, pelaksanaan pengaturan mudik tahun sebelumnya sudah berjalan cukup baik, sehingga dapat diadaptasi dan ditingkatkan pada tahun ini.

"Tahun yang lalu sudah bagus hasilnya dan Saya kira tahun ini akan lebih baik lagi dari tahun yang lalu," harapnya.

Mengenai kenaikan tarif moda transportasi pada musim mudik, Wapres mengingatkan pada pihak terkait agar kenaikan harga tiket tidak terlalu tinggi sehingga membebani rakyat.

"Memang semuanya sekarang terjadi indikasi kenaikan harga pangan, jadi berpengaruh kepada yang lainnya. Namun, kita harapkan masih dalam batas wajar, yang masih masuk akal dan jangan terlalu tinggi. Itu nanti diatur oleh pemerintah," pungkasnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top