Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Utang - Bunga Obligasi SMI Berkisar 7,00 Persen hingga 8,50 Persen

SMI Terbitkan Obligasi dan Sukuk 5,09 Triliun Rupiah

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2019 sebesar 4,09 triliun rupiah serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastrukur Tahap II Tahun 2019 senilai satu triliun rupiah.

Obligasi berkelanjutan tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur sebesar 25 triliun rupiah. Sebelumnya, Perseroan telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I sebesar tiga triliun rupiah. Sementara untuk sukuk mudharabah berkelanjutan merupakan bagian dari sukuk mudharabah berkelanjutan I sebesar tiga triliun rupiah.

Sementara penerbitan sukuk merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur. Sebelumnya telah diterbitkan sukuk sebesar satu triliun rupiah. Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan Perseroan, Rabu (7/8), dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi seluruhnya akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur.

Sementara dana penerbitan sukuk sekitar 90 persen akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan syariah melalui Unit Usaha Syariah Perseroan. Sisanya, 10 persen untuk investasi syariah oleh Perseroan. Penggunaan dana untuk investasi syariah akan dilakukan dengan penempatan deposito bank syariah atau surat berharga syariah/sukuk.

Tingkat Bunga

Rinciannya, penerbitan obligasi terdiri dari empat seri, yaitu Seri A, Seri B, Seri C, dan Seri D yang masing-masing ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Untuk Seri A sebesar 463 miliar rupiah dengan tingkat bunga tetap 7,00 persen per tahun, bertenor 370 hari dan jatuh tempo 8 September 2020. Seri B sebesar 1,30 triliun rupiah dengan tingkat bunga tetap 7,80 persen per tahun, bertenor tiga tahun dan jatuh tempo 28 Agustus 2022. Seri C sebesar 1,03 tripiun rupiah dengan tingkat bunga tetap 8,10 persen per tahun, bertenor lima tahun dan jatuh tempo 28 Agustus 2024.

Seri D sebesar 1,29 triliun rupiah dengan tingkat bunga tetap 8,50 persen bertenor tujuh tahun dan akan jatuh tempo 28 Agustus 2026. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan. Bunga pertama dibayarkan 28 November 2019, sedangkan bunga terakhir sekaligus jatuh tempo dibayarkan tanggal jatuh tempo masing- masing seri Obligasi.

Sementara untuk sukuk mudharabah diterbitkan dalam empat seri. Untuk Seri A sebesar 423 miliar rupiah bertenor 370 hari kalender dengan pendapatan yang dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk mudharabah yang besarnya 8,49 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,00 persen per tahun.

Sukuk ini akan jatuh tempo 8 September 2020. Seri B sebesar 417 miliar rupiah bertenor tiga tahun dengan pendapatan bagi hasil sukuk mudharabah sebesar 9,33 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,80 persen per tahun.

Sukuk ini akan jatuh tempo pada 28 Agustus 2022. Seri C sebesar 84 miliar rupiah bertenor lima tahun dengan pendapatan bagi hasil berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk sebesar 1,95 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 8,10 persen per tahun.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top