Situasi Sulit PSG Jelang Bertemu Lens

PARIS - Paris Saint-Germain menghadapi pesaing terdekat, Lens, dalam pertandingan sulit perburuan gelar Ligue 1, Sabtu (15/4). Laga tersebut dibayangi tuduhan terhadap pelatih PSG, Christophe Galtier. Pelatih berusia 56 tahun itu pekan ini terpaksa mengeluarkan pernyataan melalui pengacaranya.

Dia dengan tegas menyangkal membuat pernyataan diskriminatif terhadap pemain saat menukangi Nice musim lalu. Itu terjadi setelah tuduhan yang muncul di email yang tampaknya dikirim oleh mantan Direktur Olahraga Nice, Julien Fournier, dan telah dilaporkan oleh berbagai media Prancis.

Pesan tersebut, yang belum dapat diverifikasi oleh AFP, dilaporkan dikirim oleh Fournier kepada Dave Brailsford, pemilik Nice, dan menuduh Galtier membuat pernyataan rasis. Galtier telah menerima ancaman sejak laporan tersebut muncul dan berada di bawah perlindungan PSG. Pengacaranya berjanji untuk mengambil tindakan hukum.

Galtier meninggalkan Nice untuk bergabung ke PSG, akhir musim lalu. Kelompok pendukung utama PSG, Collectif Ultras Paris, mengatakan, "Tidak dapat diterima" Galtier tetap melatih PSG jika tuduhan itu terbukti benar. Galtier berada di bawah tekanan yang meningkat karena performa PSG goyah sejak tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar oleh Bayern Munich, bulan lalu.

Kekalahan kandang berturut-turut melawan Rennes dan Lyon memungkinkan Lens memangkas jarak di puncak klasemen sebelum PSG menang 2-0 atas Nice, akhir pekan lalu, lewat gol Lionel Messi dan Sergio Ramos. PSG yang merupakan juara bertahan Ligue 1 itu menatap pertandingan di Parc des Princes, Sabtu (15/4), dengan keunggulan enam poin atas Lens.

PSG akan melanjutkan laju menuju rekor gelar ke-11 Liga Prancis jika mampu menghindari kekalahan akhir pekan ini. Sementara itu, Lens harus menang untuk menjaga persaingan tetap hidup. "Jika PSG menang, akan unggul sembilan poin dari kami dan gelar akan diputuskan," ujar pelatih Lens, Franck Haise, saat klub itu memimpikan gelar pertama sejak 1998.

"Mereka juga memiliki pengalaman. Itu tidak berarti kami tidak akan mencoba membuat masalah untuk mereka. Mereka memiliki pemain kelas internasional dan kami harus menjadi yang terbaik secara individu dan kolektif," sambungnya. ben/AFP/G-1